Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid.

Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid.

MPR Dukung Jenderal Dudung Rekrut Santri Jadi Prajurit TNI

Gus Jazil mengusulkan agar TNI bukan cuma merekrut santrinya tapi juga mengadopsi budaya santrinya baik itu budayanya maupun simbolnya.

Kamis, 09 Desember 2021 | 12:59 WIB - Ragam
Penulis: Arya Jkt . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendukung rencana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman yang akan merekrut para santri untuk menjadi prajurit di TNI

Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid dalam diskusi Empat Pilar 'TNI Rekrut santri untuk Memperkokoh NKRI' di Media Center DPR bersama Dr Khairul Fahmi dari Co-Founder Institute for Security and    
Strategic Studies (ISESS), Rabu (8/12/2021).

BERITA TERKAIT:
Sedang Bertugas, Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Jaktim
Warga Perbatasan RI-RDTL Serahkan 235 Senjata Rakitan ke TNI
Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Palsu akhirnya Ditangkap
Sempat Terjadi Bentrok di Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat
Usai Laka di Batang, Pemudik asal Tangerang Berhenti di Semarang Minta Pertolongan Petugas Pos Pam

''Saya mengapresiasi rencana Jenderal Dudung itu. Selain santri itu sudah dibekali kekuatan fisik keagamaan juga punya visi kecintaan terhadap negara yang kuat,'' kata Jazilul.

Menurut politisi PKB ini soal bela negara sudah tidak asing lagi bagi santri terutama santri dari pesantren Nahdlatul Ulama (NU). Bagi mereka cinta terhadap negara dan bangsa adalah bagian dari iman. 

Sejak kecil, lanjut Gus Jazil, di kalangan NU sudah diajarkan cinta tanah air itu melalui mars NU Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air sebagian dari iman). ''Kalau dilihat dari konteksnya mars NU itu sudah Sapta Marga banget,'' jelas Gus Jazil

Karenanya Gus Jazil mengusulkan agar TNI bukan cuma merekrut santrinya tapi juga mengadopsi budaya santrinya baik itu budayanya maupun simbolnya. Sebab budaya dan simbol di kalangan santri semua mengarah kepada persatuan dan merekatkan kebangsaan. 

Apalagi dalam lagu Hubbul Wathon Minal Iman itu bukan cuma milik santri. Karena iman di situ bukan berarti hanya santri tapi semua di Indonesia beriman, semua warganya beriman.

''Judulnya saja Hubbul Wathoon Minal iimaan tapi dalam liriknya sampai ke bawah itu tidak ada yang menyebut disitu agama tertentu. Tetapi keimanan itu selaras dengan pengabdian, selaras dengan cinta tanah air,'' katanya. 

Makanya, lanjut Gus Jazil, kalau ada santri yang direkrut, tes dulu apakah tahu, paham dan hapal lagu itu. Karena itu punya nilai history dan, lagu itulah yang mampu menghubungkan secara damai agama dengan kebangsaan.

''Jadi jangan dianggap lagu tersebut milik NU. Lagu itu lahir bukan untuk kepentingan NU tapi untuk menjaga bersama-sama bangsa ini, jadi jangan di kotak-kotakan,'' katanya.  

Hal senada juga diungkapkan pengamat politik Khairul Fahmi. Menurutnya, apa yang disampaikan Jenderal Dudung bukan hal yang baru. Sebab sejaarah TNI itu sendiri, sejak kemerdekaan para santri itu sudah bergabung menjadi laskar-laskar dan ketika banyak santri yang bergabung menjadi TNI

Ketika organisasi TNI sudah semakin kokoh, kuat, santri selalu hadir di lingkungan TNI. ''Saya kira banyak sekali prajurit TNI mulai dari tamtama, perwira tinggi yang punya latar belakang santri meski tidak disampailan secara terbuka,'' katanya.

***

tags: #tni #santri #mpr #gus jazil #jenderal dudung abdurachman

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI