Warga lereng Gunung Merapi memperbaiki pipa dan memasang bronjong baja di Sungai Bebeng Klaten, Jumat (24/12).

Warga lereng Gunung Merapi memperbaiki pipa dan memasang bronjong baja di Sungai Bebeng Klaten, Jumat (24/12).

Pasokan Air 7.000 Warga Pulih Usai Pipa Diterjang Lahar Merapi Diperbaiki

Perbaikan pipa memakan waktu selama 20 hari.

Jumat, 24 Desember 2021 | 12:04 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Klaten - pasokan air untuk 7.000 jiwa lebih warga di lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Klaten Jawa Tengah mulai pulih. pasokan air dari Bebeng kembali lancar setelah pipa yang rusak akibat diterjang banjir lahar hujan Merapi diperbaiki.

"Mulai kemarin pasokan air mulai pulih. Sudah sampai di Desa Balerante Panggang dan Sidorejo Kecamatan Kemalang," ungkap Kepala pelaksana BPBD Pemkab Klaten Sri Winoto, Jumat (24/12).

BERITA TERKAIT:
Merapi Kembali Erupsi, Semburkan Lava Sebanyak 15 Kali Sejauh 1.800 Meter
Merapi Kembali Erupsi, Muntahkan Guguran Lava Sejauh 1.500 Meter
Terdampak Erupsi Merapi, Sebagian Wilayah Magelang Diguyur Hujan Abu Vulkanik
Ancaman Gunung Marapi Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Gunung Merapi Erupsi, Operasional Bandara Adi Soemarmo Tak Terganggu

Ia menjelaskan awalnya pasokan air putus setelah banjir di Sungai Bebeng Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merusak pipa saluran air bersih. Perbaikan pipa memakan waktu selama 20 hari.

"Alhamdulillah bisa diselesaikan dalam waktu 20 hari atau lebih cepat dari perkiraan sebelumnya 1 bulan. Bahkan ini debit lebih besar," tukasnya.

Debit air lebih besar ini disebut karena berasal dari mata air induk Bebeng. Sedangkan saluran sebelumnya, air berasal dari limpahan dari mata air Bebeng.

"Yang sekarang ini airnya dari sumber utama, sedangkan yang kemarin berasal dari luapan saja. Ini kita akan melakukan penguatan jaringan," tukasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan debit air yang baru belum diukur. Namun jika debit air mencukupi, maka penggunaannya bisa diperluas. "Jika memang memungkinkan bisa diperluas. Misalnya ke Desa Tlogowatu, Kendalsari dan lainnya tapi kita lihat nanti," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Rujedi menambahkan jumlah yang memanfaatkan air dari umbul Bebeng sebanyak 11.525 jiwa. Jumlah tersebut merupakan penduduk dari tiga desa di Klaten dan satu desa di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

"Di Desa Balerante ada 2.028 jiwa, di Panggang ada 4.558 jiwa dan di Desa Sidorejo ada 667 jiwa. Total di Klaten ada 7.253 jiwa," papar Rujedi.

Rujedi mengungkap tiga alat berat dikerahkan untuk perbaikan ini. Sedangkan anggarannya dari pos bantuan tak terduga (BTT) APBD 2021 sebesar sekitar Rp 77 juta.
 

***

tags: #gunung merapi #pipa #pasokan air

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI