Ilustrasi elpiji. Foto: Istimewa.

Ilustrasi elpiji. Foto: Istimewa.

ESDM Jateng: Belum Ada Migrasi Warga dari Pembelian Gas Elpiji 12 Kg ke Tabung 3 Kg

Semua permintaan gas elpiji ukuran 12 kg dan 3 kg masih dalam kategori wajar.

Sabtu, 05 Maret 2022 | 08:53 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng memastikan saat ini belum ada migrasi masyarakat dari pembelian tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram (nonsubsidi) ke ukuran tiga kilogram (subsidi) pasca adanya kenaikan harga elpiji. Semua permintaan gas elpiji ukuran 12 kg dan 3 kg masih dalam kategori wajar.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto, mengatakan pihaknya telah mendapat perintah untuk berkoordinasi dengan Pertamina sejak pengumuman kenaikan harga gas nonsubsidi. Ada dua poin penting dari instruksi tersebut, pertama, memastikan pasokan tetap terjaga. Kedua, memantau potensi terjadi migrasi dari nonsubsidi ke gas elpiji 3 kg.

BERITA TERKAIT:
Mendag Ungkap Kecurangan Gas Elpiji Melon, Dikurangi sampai 700 Gram
Cek Pasokan Elpiji, Pj Bupati Jepara Datangi Langsung SPBE dan Agen
Rem Blong, Truk Pertamina di Ungaran Tabrak Tiga Kendaraan Lain
Gudang Tabung Gas Elpiji di Grobogan Dilalap Api, Dua Motor dan Dua Rumah Ludes Terbakar
Kelompok Peternak di Margo Mulyo Klaten Gelar Arisan Biogas untuk Gantikan Elpiji

"Indikasi terjadi (migrasi) bisa dibaca kalau permintaan elpiji 3 kg naik sementara penjualan 12 kg turun. Ini kami pantau bersama Pertamina dan Hiwana Migas serta 12 kantor cabang dinas. Kita formalisasi juga penugasan kepada Pertamina dan Hiswana Migas itu dengan surat dari dinas," kata Sujarwanto, di Semarang, Sabtu (5/3/2022).

Sujarwanto menjelaskan, hingga hari kelima pasca-kenaikan harga pada 27 Februari 2022 lalu, belum ada indikasi migrasi konsumen gas nonsubsidi ke gas subsidi. Permintaan masyarakat masih wajar dan stok juga masih aman, baik gas nonsubsidi maupun gas subsidi.

"Kita menjaga agar tidak terjadi migrasi. Kalau terjadi migrasi maka pada batas pantauan kita untuk meluruskan distribusinya. Harapan kita dapat tepat sasaran. Kawan pengusaha juga saya harapkan, termasuk rumah tangga, tidak tergantung elpiji. Ada yang kita sarankan ke kompor listrik atau kompor induksi karena lebih hemat dibandingkan elpiji 3 kg. Kita coba hemat energi. Masyarakat harus menggunakan energi seperlunya," jelasnya.

Selain memantau distribusi gas elpiji, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah bersama Pertamina juga memantau pasokan BBM di Jawa Tengah. Hal itu sebagai tindak lanjut dari kenaikan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 3 Maret 2022.

"Kemarin juga ada kenaikan BBM. Kita juga pantau terus terkait kebijakan kenaikan BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Untuk Pertalite, Pertamax, dan Solar tidak naik. Stok untuk semua jenis BBM tersedia aman di atas tiga hari di semua wilayah Jateng. Jadi masyarakat tidak usah panik," tandas dia.

***

tags: #elpiji #dinas esdm provinsi jawa tengah #subsidi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI