Polri; Anak-anak di Bawah 13 Tahun Dicuci Otak NII

 KUASAKATACOM, Jakarta – Sekitar 77 anak di bawah usia 13 tahun direkrut dan dicuci otak oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Hal itu disampaikan oleh Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. "Perekrutan anggota NII dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia," ujarnya.

BERITA TERKAIT:
Parah! Bukan di Makkah, Ponpes Al-Zaytun Wajibkan Santri Haji di Indramayu Tiap 1 Muharram
Terbongkar! Ponpes Al-Zaytun Ubah Isi Syahadat hingga Menganggap Salat Tak Wajib
Kasus Perempuan Terobos Istana Berlanjut, Kini Polisi Selidiki Peran Tersangka Jamaluddin
Cabut Baiat dari NII, 21 Warga Sijunjung Kembali Setia ke NKRI
Densus 88 Ungkap Jaringan Teroris NII Miliki 1.125 Anggota

"Hal ini terbukti dengan ditemukannya 77 orang anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," lanjutnya.

Menurut keterangannya ada juga 126 orang dewasa anggota NII, yang diduga direkrut sejak masih kecil. Untuk mengetahui jaringan NII pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sebelumnya pada Selasa (29/3), KPAI meminta Densus 88 Antiteror Polri menyelamatkan anak-anak yang dilibatkan terorisme jaringan NII di Sumatera Barat (Sumbar). 

Densus 88 menyatakan bakal melakukan deradikalisasi terhadap anak-anak itu. "Polri, dalam hal ini Densus 88 AT, berupaya melakukan deradikalisasi," kata Kabag Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar.

Selain itu Aswin juga mengatakan pihaknya akan melakukan pengalihan proses pada sistem penyelesaian persoalan anak yang dinilai panjang. Selain itu, Densus 88 akan mengedepankan restorative justice melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

"Kami akan terus mengupayakan agar diversi atau restorative justice, bekerja sama dengan Kementerian Sosial atau ormas Islam dalam rangka moderasi beragama bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.
 

***Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata.com Iman Nurhayanto