Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Boyolali Merangkak Naik Jelang Nataru

Para pedagang sembako di pasar tradisional Boyolali Kota mengalami penurunan omzet atau pendapatan per hari.

Kamis, 01 Desember 2022 | 16:28 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Boyolali - Sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisonal di Kabupaten Boyolali mulai mengalami kenaikan harga. kenaikan harga tersebut terjadi mengingat sekarang telah mendekati Hari Natal dan Tahun Baru. Adapun kenaikan harga tersebut rata rata kisaran Rp 1.000 hingga Rp 5.000.

Dalam hal ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali, Karsino menyampaikan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pokok masih dalam batas wajar.

BERITA TERKAIT:
Cuaca Tak Menentu, Sejumlah Sayuran di Pasar Sewukan Kabupaten Magelang Mengalami Kenaikan Harga
Masuk Tahun Politik, Presiden Jokowi Siapkan Langkah Antisipasi agar Ekonomi Tidak Terganggu
Driver Online di Jateng Tuntut Kenaikan Tarif Bawah, dari Rp 3.500 jadi Rp 4.800
Sejumlah Bahan Pokok Alami Kenaikan Harga di Pasaran
Harga Beras Naik Menggila! Ternyata Ini Penyebabnya 

“Kalau stok bahan baku kebutuhan pokok saat ini masih aman, dan kenaikan harga sampai saat ini masih dalam tahap wajar,” ungkap Karsino.

Menurutnya, kebutuhan bahan pokok sembako pada Natal dan Tahun Baru jelas akan meningkat. Kendati demikian, harga serta stok barang masih aman.

“Ya, jelas pada perayaan Nataru nanti kebutuhan pokok akan meningkat, tapi stok masih aman dan terkendali,” pungkasnya. 

Seorang pedagang sembako di pasar tradisional Boyolali Kota, Tri Heri Wibowo mengatakan, sudah sepekan ini sebagian harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

“Sebenarnya sudah seminggu ini sebagian harga sembako yang naik. Tapi kenaikan harga itu sudah sering terjadi ketika menjelang natal dan tahun baru,” katanya saat dijumpai pada Rabu (30/11/2022).

Harga telur yang semula Rp 25.000 per kilogram kini mengalami kenaikan harga menjadi Rp 30.000 per kilogram. Minyak curah dari harga Rp 13.000 kini naik menjadi Rp 16.000, sedangkan harga beras yang semula Rp 10.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 11.000.

“Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya kok, kalau mau pergantian tahun atau perayaan natal pasti harga sembako naik. kenaikan harga mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000,” jelas dia.

Hal yang sama diutarakan pedagang sembako lain, Siti Nurhayati. Dia mengaku, kenaikan harga sembako tersebut akan terjadi hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Biasanya kenaikan harga itu hingga hari H perayaan Natal dan Tahun Baru. Kalau stok barang seperti telur, minyak cukup, tinggal kita pesan saja,” ujar dia.

Atas kenaikan sebagian harga kebutuhan pokok tersebut, para pedagang sembako di pasar tradisional Boyolali Kota mengalami penurunan omzet atau pendapatan per hari.

“Ya, dampak dari kenaikan harga itu jelas berpengaruh dengan pendapatan perharinya. Yang biasanya dapat sekian ratus, naik harga jadi segini. Turun pendapatan pokoknya,” kata Siti.

Ia berharap, kenaikan harga sembako tersebut tidak merambat terhadap harga sembako yang lainya, sehingga aktivitas jual beli di pasar tradisional Boyolali tetap berjalan dengan baik.

“Semoga saja, kenaikan harga ini tidak merambat ke harga sembako yang lainnya. Sementara ini yang naik baru telur,beras dan minyak curah,” katanya.

***

tags: #kenaikan harga #bahan pokok #sembako #nataru #boyolali

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI