AKBP Achmad Oka Minta Ortu Siswa Tak Panik Namun Waspada Isu Penculikan Anak

"Kami harap untuk warga Kabupaten Semarang untuk tidak resah, namun kami juga mengingatkan bahwa untuk tetap waspada."

Kamis, 02 Februari 2023 | 13:51 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Hani

KUASAKATACOM, Ungaran - Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra meminta para orang tua (ortu) siswa di Kabupaten Semarang tak panik namun tetap waspada terhadap kabar penculikan anak

Hal ini disampaikannya pasca beredarnya narasi Voice Note tentang percobaan penculikan anak di sejumlah sekolah di Kabupaten Semarang. Hal tersebut menjadikan beberapa orang tua murid merasa resah akan adanya percobaan penculikan. 

BERITA TERKAIT:
Ditandai Peletakkan Batu Pertama, Polsek Suruh Resmi Pindah
Cuaca Ekstrem, Kapolres Semarang Perintahkan Para Anggota Tanggap Bencana
Terdampak Proyek Bendungan Jragung, 120 KK di Glatik Semarang Terima Bantuan dari Kapolri
Sosialisasi Anggaran 2024 oleh Polda Jateng di Polres Semarang, AKBP Oka Harap Tak Ada Penyelewengan
Wakapolres, Satu Kabag, Tiga Kasat dan Dua Kapolsek di Polres Semarang Dimutasi

"Kami harap untuk warga Kabupaten Semarang untuk tidak resah, namun kami juga mengingatkan bahwa untuk tetap waspada dan jangan lengah dengan fenomena kejadian yang mungkin terjadi di wilayah lain," kata AKBP Achmad Oka, di Kabupaten Semarang, Kamis (2/2/2023). 

Dia menegaskan bahwa hingga saat ini Polres Semarang belum menerima laporan resmi dari warga atau pihak sekolah di Kabupaten Semarang tentang adanya percobaan penculikan. 

Adapun narasi Voice Note yang beredar menjelaskan bahwa terjadi percobaan penculikan pada suatu sekolah yang tidak dijelaskan identitasnya. Dalam narasi itu, disebut saat kegiatan pelajaran olahraga, salah satu murid perempuan pada sekolah tersebut mengalami percobaan penculikan. 

Ia menghimbau kepada warga Kabupaten Semarang untuk tidak ikut menyebarkan Voice Note tentang percobaan penculikan yang telah beredar, karena belum jelas sumbernya. 

"Kami dari Polres Semarang menghimbau baik untuk orang tua murid maupun dewan guru hingga tenaga didik tiap sekolahan di Kabupaten Semarang untuk menjalin komunikasi lebih intens antara orang tua dan wali kelas untuk menerapkan sistem kesamaan persepsi saat anak-anak pulang dari sekolah," jelasnya. 

Ia menyarankan apabila pihak orang tua tidak bisa menjemput anaknya bisa memberikan konfirmasi kepada guru wali kelas. Lalu disepakati langkah apa yang akan ditempuh serta siapa yang akan menjemput. 

"Untuk murid-murid yang pulang dengan berjalan kaki atau bersepada hendaknya berkelompok, tidak sendirian," tegas dia.

***

tags: #kapolres semarang #orangtua #penculikan anak

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI