Ponpes Al-Zaytun Disebut Paksa Para Santri Merampok, Akan Dicambuk Jika Tak Capai Target

Bahkan, ia menyebutkan, target setiap bulannya bisa mencapai Rp10 miliar dalam kurun waktu satu bulan.

Rabu, 28 Juni 2023 | 22:45 WIB - Ragam
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang Pondok Pesantren Al-Zaytun terus menuai sorotan lantaran dianggap mengajarkan ajaran sesat kepada para pengikutnya. Terbaru, pondok pesantren (ponpes) yang berada di Indramayu, Jawa Barat itu disebut memaksa para pengikutnya untuk merampas harta orang lain atau merampok.

Seperti diketahui, pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang telah beberapa kali menuai kontroversi di media sosial. Mulai dari mengajak para santri mengucap salam Kristen hingga mengaggap Al-Qur'an adalah kalam Nabi Muhammad SAW, bukan firman Allah SWT.

BERITA TERKAIT:
Ponpes Al-Zaytun Disebut Paksa Para Santri Merampok, Akan Dicambuk Jika Tak Capai Target
Viral Wanita di Aceh Dihukum Cambuk 100 Kali Gegara Zina dengan Ipar, Nangis Tak Kuat
Wagub Jateng Buka Suara soal Gamers PUBG di Aceh Dihukum Cambuk

Kini, muncul kembali kontroversi Panji Gumilang lainnya, yakni ajakan untuk merampas harta orang lain atau merampok. Hal itu disampaikan mantan pendiri NII sekaligus alumni Ponpes Al-Zaytun, Ken Setiawan.

Menurutnya, Ponpes Al-Zaytun menilai orang-orang yang tidak termasuk golongannya adalah kafir. Dengan dasar itulah, pengikut Al-Zaytun dapat menjarah harta orang lain. 

"Dari Panji Gumilang ngga menyampaikan silakan ngerampok, silakan nyuri, tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbayar itu kafir semua, dicuri nggak apa-apa," kata Ken Setiawan dikutip dari akun TikTok @mediasatupersen, Rabu (28/6/2023). 

Ken Setiawan mengaku, dirinya dulu sering merampok saat masih menjadi pengikut Ponpes Al-Zaytun. Bahkan, ia menyebutkan, target setiap bulannya bisa mencapai Rp10 miliar dalam kurun waktu satu bulan.

"Ketika saya masih ada di dalam itu mohon maaf setiap hari kita kerjaan kita ngerampok," ungkap Ken. 

Kemudian jika tidak mencapai target, kata Ken, maka akan ada sanksi dengan dihukum cambuk

"Karena target kita kalau misalnya 1 bulan harus bawa Rp10 miliar, dapatnya missal Rp1 miliar itu nggak berani pulang kita, kalau pulang lepas baju dicambuk kalau belum berdarah belum berhenti," turutnya. 

Lebih lanjut, Ken menjelaskan, dulu Ponpes Al-Zaytun bisa mendapatkan Rp1 miliar dalam sehari dengan menyamar sebagai asisten rumah tangga. 

Selain merampok harta orang-orang yang dianggap kafir, mereka juga menggunakan metode lain untuk mendapatkan uang. Yaitu dengan mendirikan yayasan dengan kedok untuk yatim piatu dan dhuafa. 

Ken Setiawan mengungkapkan, dana yang diperoleh jauh lebih besar dengan metode tersebut. Sebab, satu yayasan bisa mendapatkan sampai Rp10 miliar setiap bulan.
 

***

tags: #cambuk #merampok #kontroversi #pondok pesantren al-zaytun #panji gumilang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI