Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Lampung hingga Laut Arafuru.

Senin, 18 September 2023 | 14:58 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta - Masyarakat yang beraktivitas di pesisir diimbau waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 18-19 September 2023. Imbauan itu disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

BERITA TERKAIT:
Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
BBMKG Keluarkan Peringatan Dini Adanya Gelombang Tinggi di Jalur Penyeberangan Bali
Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia
Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masih Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot,” tuturnya, Senin.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Lampung, perairan selatan Banten, perairan barat Kep. Selayar, Laut Banda, perairan selatan Merauke, dan Laut Arafuru," terangnya lagi.

Eko mengatakan bahwa kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan timur Kepulauan. Mentawai, Laut Sawu, perairan selatan Flores, perairan Kupang-Rote, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Natuna, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar.

Kemudian, Laut Bali, Laut Flores, perairan Baubau-Wakatobi, Teluk Bone bagian selatan, perairan Manui-Kendari, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, perairan Kep. Sangihe-Talaud, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Laut Halmahera, perairan timur Halmahera, Laut Banda, perairan Pulau Buru-Pulau. Seram-PUlau Ambon, Laut Seram, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Sorong, perairan Fak Fak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, Laut Arafuru.

Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten-Sawu.

Eko mengimbau untuk selalu memerhatikan keselamatan pelayaran, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).

***

tags: #gelombang tinggi #bmkg #masyarakat pesisir

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI