Kualitas Udara Buruk di Jabodetabek Naikan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34%

Hal ini diketahui dengan melakukan kajian hubungan keterkaitan antara polusi PM2,5 dengan jumlah kasus penyakit pernapasan yang masuk ke aplikasi Halodoc. 

Selasa, 26 September 2023 | 23:49 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Nafas dan Halodoc didapatkan fakta bahwa kualitas udara yang buruk di Jabodetabek berpotensi meningkatkan kasus penyakit pernapasan hingga 34%. 

Hal ini diketahui dengan melakukan kajian hubungan keterkaitan antara polusi PM2,5 dengan jumlah kasus penyakit pernapasan yang masuk ke aplikasi Halodoc

BERITA TERKAIT:
Kualitas Udara Buruk di Jabodetabek Naikan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34%
Mobile Clinic Haleon dan Halodoc, Fasilitasi Akses Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
Bank Aladin Syariah Gandeng Alfamart dan Halodoc

"Penelitian gabungan dilakukan di Jabodetabek pada periode Juni sampai Agustus 2023 menggunakan metode statistik deskriptif analitis," kata Co-founder and Chief Growth Officer Nafas Piotr Jakubowski, Selasa (26/9). 

Berdasarkan studi, konsentrasi PM2,5 dengan kategori tidak sehat berisiko menimbulkan masalah pernapasan dalam rentang waktu 12 jam.  Selain itu, kasus penyakit bronkitis dan asma meningkat 5 kali lipat dalam kurun waktu 48 jam. Kelompok sensitif memiliki risiko tertinggi masalah pernapasan dengan peningkatan kasus hingga 48%. Dalam hal ini, anak-anak berusia kurang dari 6 tahun dan lansia berusia 55 tahun ke atas menjadi kelompok berisiko paling tinggi.

Ia berharap penelitian itu dapat melengkapi studi yang ada, terutama temuan-temuan baru terkait polusi PM2,5 dan hubungannya dengan penyakit pernapasan di Indonesia khususnya Jabodetabek. 

"Dengan semakin banyak data kualitas udara dari jaringan low cost sensor yang tersedia, semakin besar peluang untuk melengkapi insight yang dibutuhkan terkait kondisi lapangan. Selain itu memaksimalkan pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan upaya melindungi warga dari berbagai risiko kesehatan," pungkas dia.

***

tags: #halodoc #kualitas udara #penyakit pernapasan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI