Siap-siap Bulan Oktober Akan Menjadi Bulan Terpanas di Kota Semarang, El Nino Penyebabnya

Fenomena panas disebabkan El Nino kategori sedang.

Selasa, 03 Oktober 2023 | 17:15 WIB - Ragam
Penulis: - . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Musim kemarau di Indonesia masih terjadi sampai sekarang termasuk wilayah Semarang. Di Kota Lumpia ini belum tampak tanda-tanda akan turunnya hujan, melainkan semakin hari semakin panas cuacanya.

Menurut seorang forecaster dari BMKG Ahmad Yani Semarang, Gempita Icky Dzikrillah, satu pekan terakhir ini di Kota Semarang masih akan cerah hingga cerah berawan dengan kisaran suhu maksimum 35-37 derajat Celsius. Dalam sepekan ke depan pun perkiraan suhu masih akan berkutat pada kisaran tersebut.

BERITA TERKAIT:
BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah di Indonesia Diguyur Hujan Sedang hingga Lebat Hari Ini
BMKG Prakirakan Sejumlah Wilayah di Indonesia bakal Diguyur Hujan Deras Hari Ini
Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Disertai Petir pada Awal Juli
Wilayah Pangandaran Jawa Barat Diguncang Magnitudo 5,1

“Sepekan terkahir ini suhu maksimumnya kisaran 35-37 derajat Celsius. Perkiraan untuk satu pekan ke depan pun akan sama dengan curah hujan yang masih kecil dibandingkan normalnya yang harusnya mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya,” jelas Gempita.

Menurut ahli, suhu tinggi tersebut disebabkan oleh fenomena El Nino dengan kategori moderate atau medium. 

Fenomena El Nino adalah pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Fenomena El Nino ini mengurangi curah hujan yang terjadi di Indonesia tak terkecuali Semarang. Ketika curah hujan kecil, kondisi cenderung kering dan panas matahari cukup terik sehingga menyebabkan suhu tinggi.

Selain fenomena El Nino, secara historis Kota Semarang dari tahun 1991 sampai 2020 suhu tertinggi terjadi di bulan Oktober tahun 2015 yang mencapai suhu 39,5 derajat Celcius yang tercatat pada stasiun meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang.

“Jadi ada potensi akan terjadi kenaikan suhu di hari-hari berikutnya. Bisa lebih dari 37 derajat,” kata Forecaster Gempita.  

Gempita menghimbau kepada masyarakat untuk menghadapi musim kemarau ini ialah dengan menghemat air dan sigap menampung air jika terjadi hujan walau kemungkinan minim.

“Hemat air dan cukupi asupan air dalam tubuh dengan air mineral. Jangan sampai dehidrasi,” ujarnya.

Dirinya melanjutkan, “waspada juga dengan potensi kebakaran lahan dan hutan terutama di wilayah kering yang mudah terbakar”.

Dengan situasi seperti ini pasti muncul pertanyaan kapan musim kemarau ini akan berakhir. 

Menurut BMKG Ahmad Yani Semarang, awal musim hujan di kota Semarang diprediksi terjadi di bulan November yang memang mundur dari normalnya dengan puncaknya terjadi di bulan Februari 2024.

Berita ini ditulis oleh wartawan magang: Maulida Najma Safitri

***

tags: #bmkg #suhu panas #ahmad yani

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI