FAO bersama Kementan dan IPB Ungkap Kinerja Sektor Pertanian Indonesia Selama Pandemi Covid-19 2020-2022

Acara ini merupakan pengakuan penting atas upaya kolaboratif antara FAO, Kementerian Pertanian, dan IPB dalam menangani tantangan unik dari pandemi covid-19 lalu.

Kamis, 30 November 2023 | 12:46 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Muyassaroh

KUASAKATACOM, Semarang - Organisasi Pangan dan pertanian (FAO) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian pertanian dan Institut pertanian Bogor (IPB), baru-baru ini mengadakan acara penting di Menara Thamrin untuk berbagi wawasan penting dari analisis laporan bersama mereka.

Laporan tersebut memberikan kajian mendalam terhadap kinerja sektor pertanian Indonesia selama pandemi Covid-19 yakni tahun 2020-2022: Menuju sistem pertanian pangan yang berketahanan. Acara ini merupakan pengakuan penting atas upaya kolaboratif antara FAO, Kementerian pertanian, dan IPB dalam menangani tantangan unik dari pandemi Covid-19 lalu.

BERITA TERKAIT:
Cegah Demam Babi Afrika, Kementan Gandeng Pemprov Kalbar dan FAO Luncurkan Program Biosekuriti
Kementan, Pemprov Sulut, dan FAO Lawan Penyakit ASF dengan Intervensi Biosekuriti bagi Peternak Babi di Sulawesi Utara
FAO dan Kementerian Pertanian Jalin Kerjasama Konservasi Keanekaragaman Tanaman 
FAO bersama Kementan dan IPB Ungkap Kinerja Sektor Pertanian Indonesia Selama Pandemi Covid-19 2020-2022
Petugas Lapangan Sensus Pertanian Digaji BPS Hingga Rp4 Juta per Bulan

Laporan ini mendokumentasikan bagaimana sektor pertanian melewati masa-masa krisis kala pandemi, menyoroti strategi adaptif yang diterapkan, peran penting intervensi kebijakan, dan kontribusi sektor ini dalam menjaga ketahanan pangan.

Dari sudut pandang sejarah, Prof Muhammad Firdaus dari IPB menarik kesejajaran antara ketahanan sektor pertanian saat ini dengan respons Indonesia terhadap krisis ekonomi sebelumnya.

"Laporan ini menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan perekonomian dan merupakan alat analisis yang penting untuk memahami manajemen krisis," ujarnya.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, memuji efektivitas penerapan berbagai program jaring pengaman sosial yang dilakukan pemerintah Indonesia, yang memainkan peran penting dalam meredam dampak pandemi ini.

"Program seperti Jaring Pengaman Sosial berperan penting dalam memitigasi dampak buruk terhadap ketahanan pangan. Inisiatif-inisiatif ini memastikan kelangsungan sektor pertanian, menjaga penghidupan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh negeri," ungkapnya.

Ade Candradijaya, Kepala Biro Kerja Sama Internasional Kementerian pertanian, merefleksikan kepemimpinan dan advokasi Indonesia terhadap sistem pangan global yang kuat selama kepemimpinannya di G20.

"Masa jabatan kami sebagai presiden G20 difokuskan pada advokasi pengembangan sistem pertanian dan pangan yang berketahanan dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis kami di Kelompok Kerja pertanian, yang menekankan komitmen kami terhadap ketahanan pangan global dan praktik pertanian berkelanjutan," jelasnya.

Publikasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan berkelanjutan menuju pembangunan sistem pertanian pangan yang berketahanan di Indonesia. 

Wawasan dan analisis yang disajikan memberikan tantangan bagi para pemangku kepentingan untuk memikirkan arah masa depan sistem pangan pertanian dalam menghadapi tantangan global.

***

tags: #fao #ipb #kementan #pandemi covid-19 #pertanian

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI