Pemkab Cilacap dan Loka POM Banyumas Monitoring Keamanan Pangan di Sejumlah Pasar Tradisional

TJKPD Cilacap tidak hanya melakukan monitoring di pasar Sidodadi, tetapi juga di sekitar 13 pasar lainnya yang tersebar di Cilacap.

Jumat, 08 Desember 2023 | 06:12 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Cilacap- Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) bersama Loka POM Banyumas melakukan monitoring keamanan pangan di sejumlah pasar tradisional menjelang Natal 2023 dan tahun baru 2024. Kegiatan itu dilakukan guna memastikan bahan dan komoditas pangan yang dijual bebas dari bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan.

Dari hasil monitoring ditemukan masih ada komoditas pangan mengandung bahan kimia berbahaya, seperti tahu mengandung pewarna kain rhodamin b, serta ikan teri nasi dan ikan asin mengandung pengawet formalin. Hal itu tentu menjadi perhatian serius bagi TJKPD Cilacap.

BERITA TERKAIT:
Serius Awasi Mutu Pangan di Pasar Tradisional, Provinsi Jateng Sabet Penghargaan dari Bapanas RI
Harga Tempe di Kabupaten Magelang Selama Lebaran Stabil
Jelang Lebaran, Tim Pengendali Inflasi Cek Stok Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Boyolali
Pemkab Boyolali Imbau Warga Beli Beras Secukupnya
Presiden Jokowi Blusukan ke Wonogiri, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Masih Stabil

Plt. Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap, Luhur Satrio Muchsin, mengatakan pihaknya telah memberikan pembinaan dan edukasi kepada para pedagang untuk menjual pangan yang higienis, bermutu, dan tidak mengandung bahan kimia yang dilarang. 

Ia juga mengimbau kepada para pembeli untuk lebih teliti dan selektif dalam memilih pangan yang akan dikonsumsi. “Kami dari Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah itu memang rutin melakukan monitoring di pasar-pasar. Kali ini kita melakukan monitoring di pasar Sidodadi Cilacap,” kata Luhur, Kamis (7/12/2023).

Pihaknya, sambung Luhur, juga menemukan beberapa produk makanan yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti teri nasi dan cumi kering dengan kandungan formalin. Ditemukan juga kerupuk mengandung pewarna kain Rhodamin B. Atas temuan ini, pihaknya menyarankan kepada para pedagang untuk bisa menjual barang-barang yang higienis.

TJKPD Cilacap, ucap Luhur, tidak hanya melakukan monitoring di pasar Sidodadi, tetapi juga di sekitar 13 pasar lainnya yang tersebar di Cilacap, baik di Timur, Tengah, maupun Barat. Selain itu, ada juga pasar modern yang menjadi sasaran monitoring, seperti di Kroya, Majenang, Sidareja, dan lain sebagainya.

Pihaknya terus berupaya untuk mengawal ketersediaan dan stabilitas harga pangan di Kabupaten Cilacap, terutama menjelang hari-hari besar. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar untuk komoditas pangan tertentu, seperti cabai.

“Terkait fluktuasi harga pangan, ini kaitannya dengan inflasi, Pj. Bupati sudah memberikan arahan kepada dinas dan instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis. Seperti kami Dinas Pangan dan Perkebunan, kebagian operasi cabai. Kami menjual cabai yang kita intervensi harganya agar supaya tidak terlalu naik, dan itu cukup baik,” pungkasnya.

***

tags: #pasar tradisional #pedagang #natal dan tahun baru #komoditas pangan #pemerintah kabupaten cilacap

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI