Disdik Riau: Pihak Sekolah Panggil Ortu Siswa yang Lakukan Coretan Tak Senonoh

Tetapi dari keterangan pihak sekolah, bahwa seragam yang mereka pakai itu bukanlah seragam keseharian di sekolah. Karena di sekolah mereka pakai rok panjang dan hijab panjang,"

Senin, 04 Mei 2020 | 16:08 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Riau - Lagi sejumlah siswa-siswi SMA bikin geger jagad dunia maya, setelah sebelumnya ada tiga siswi SMA membuka pakaian dalamnya saat live di instagram. Sekarang gantian sejumlah foto dan video siswa SMA di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau viral dengan aksi coret baju.

Coretan baju yang dilakukan para siswa siswi tersebut dianggap tak senonoh di tengah wabah virus Corona (COVID-19). Aksi para pelajar ini sempat dibubarkan pihak kepolisian.

BERITA TERKAIT:
Pencairan BST di Magelang, Ganjar Temukan Banyak Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan
Seremoni Penutupan McD Sarinah dan Masih Beroperasinya Ikea Alam Sutera Langgar Aturan PSBB
Disdik Riau: Pihak Sekolah Panggil Ortu Siswa yang Lakukan Coretan Tak Senonoh

"Kita sudah meminta klarifikasi dari SMA I Kecamatan Kunto Darussalam, di Rohul. Dibenarkan itu adalah siswa dari sekolah tersebut yang lagi merayakan kelulusan. Tapi mereka tidak sempat konvoi, hanya mereka berada di lapangan terbuka. Belum sempat konvoi, mereka sudah dibubarkan pihak kepolisian setempat," ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kaharuddin saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (4/5/2020).

Dari keterangan Kepala Sekolah SMA Kunto Darussalam, lanjut Kahar, para siswa SMA itu merayakan kelulusan pada Sabtu (2/5) siang. Padahal, siang itu pihak sekolah belum mengumumkan kelulusan. Kelulusan baru diumumkan pada malam hari secara online untuk menghindari kegiatan aksi coret-coret baju atau berkerumun.

"Ketika saya konfirmasi ke Kepsek, mengaku tidak mensosialisasikan surat imbau kita terkait pengumuman kelulusan secara online ke orang tua murid. Padahal surat edaran Gubernur Riau (Syamsuar) sangat jelas melarang adanya aksi coret-coret baju dan berkumpul di tengah pandemi dan diharapkan kerja sama semua pihak dan peran orang tua murid," lanjut Kahar.

Kahar mengungkapkan terkait hal tersebut, pihak sekolah telah memanggil orang tua murid dan siswa yang terlibat dalam aksi tersebut. Mereka sudah membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada publik.

"Tetapi dari keterangan pihak sekolah, bahwa seragam yang mereka pakai itu bukanlah seragam keseharian di sekolah. Karena di sekolah mereka pakai rok panjang dan hijab panjang. Jadi sepertinya mereka ini sudah merencanakan sejak awal untuk aksi coret-coret tersebut. Karena seragamnya bukan yang biasa dipakai di sekolah," ujarnya.

Pihak sekolah, imbuh Kahar, hanya bisa sebatas memberikan nasihat kepada para siswa yang baru lulus itu, tanpa bisa mengambil tindakan apa pun.

"Ya paling kita sekadar memberikan peringatan saja ke mereka. Apalagi mereka sudah lulus, kan susah juga. Kalau nanti ada tindakan penahanan ijazah, kita salah juga, nanti dianggap melanggar aturan, ya sudah kita berikan nasihat saja, termasuk ke orang tuanya," tutupnya.

***

tags: #berkerumun #sma #lulus

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI