Neymar: Saya Ingin Argentina

KUASAKATACOM, Rio de Janeiro- Usai mengalahkan Peru 0-1 di laga semifinal, Brazil menginginkan berjumpa Argentina di partai puncak Copa America. Hal itu disampaikan penyerang Brazil Neymar.

Neymar menambahkan, Timnas Brazil yang juga tuan rumah kejuaraan itu mengaku tidak ada keraguan sedikitpun di tim Samba saat berhadapan dengan rival kuatnya di Amerika Selatan itu.

BERITA TERKAIT:
Tekuk Peru 2-0, Argentina Juarai Grup A Copa America 2024
Tekuk Kosta Rika 3-0, Kolombia Melaju ke Perempat Final Copa America 2024
Atletico Madrid Resmi Dapatkan Rodrigo De Paul dari Udinese
Argentina Juara, Messi Akhiri Puasa Gelar Bersama Timnas
Kalahkan Brazil 1-0, Argentina Juara Copa America 2021

Lucas Paqueta menjadi pahlawan kemenangan Brazil pada laga ketat yang digelar selawa (6/7/2021) pagi tadi, Sedangkan laga semifinal lainnya yakni antara Kolombia melawan Argentina, baru dilaksanakan Selasa (Rabu WIB). Laga puncak akan dimainkan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brazil pada Sabtu 10/7) pagi WIB.

Pernyataan Neymar ingin berjumpa Brazil di laga puncak itu, dikutip dari Reuters. “Saya ingin Argentina, Saya mendukung mereka. Saya punya teman di sana dan pada final Brazil akan menang,” kata Neymar.

Kedua tim tersebut terakhir bertemu di final Copa America pada tahun 2007, ketika Brazil menang 3-0 di Venezuela, dan pertandingan perebutan gelar antara rival kuat itu akan menjadi suguhan bagi yang netral.

Nantinya bila benar final Copa America mempertemukan Brazil melawan Argentina, pertandingan itu bukan hanya pembuktian timnas mana yang paling hebat di Amerika Selatan, namun juga pembuktian dua pemain hebat bernomor punggung 10 yakni Neymar dan Messi.

Pada turnamen kali ini, Neymar telah mencatat dua gol dan tiga assist, sementara Messi mengumpulkan empat gol dan empat assist.

Di ajang ini, Brazil merupakan juara bertahan dan mempunyai keuntungan sebagai tuan rumah pada turnamen yang seharusnya dituanrumahi bersama Argentina dan Kolombia.

Kolombia dicabut haknya sebagai tuan rumah karena gelombang kerusuhan sipil dan Argentina menarik diri pada menit terakhir karena lonjakan kasus COVID-19.