Paragon Semarang Terapkan Aturan Pengunjung Tunjukkan Kartu Vaksin, Ganjar: Ini Tidak Fair!

KUASAKATACOM, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan aturan menunjukkan kartu telah vaksinasi untuk masuk ke Mal adalah tidak fair. Sebab saat ini vaksinasi untuk warga Jateng belum merata. 

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat dirinya meninjau operasional kembali Mal Paragon, di Kota Semarang, Rabu (11/8). 

BERITA TERKAIT:
Pj Gubernur Jateng Minta Hentikan Stigma Negatif Kampung Sukolilo
Pj Gubernur Jateng Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter I Embarkasi Solo
Kamis Besok, Buruh di Jawa Tengah Bakal Gelar Demo Tolak Tapera di Kantor Gubernur
Pj Gubernur Jateng Ajak Masyarakat Membumikan Nilai-nilai Pancasila
Tugas Dua Pj Bupati Kembali Diperpanjang, Pj Gubernur Jateng: Perhatikan Inflasi, Kemiskinan, dan Pilkada

Saat berkunjung di Mal Paragon, Ganjar mendapati situasi nampak cukup ramai. Pengunjung harus antre di pintu masuk untuk menunjukkan kartu vaksin atau scan barcode di aplikasi Peduli Lindungi. Tak terkecuali Ganjar yang terpaksa harus download aplikasi terlebih dahulu.

Setelah scan barcode, dirinya pun masuk ke dalam untuk menyapa pengunjung dan gerai gerai yang ada. 

Usai kunjungan, Ganjar menegaskan aturan menunjukkan kartu vaksinasi tidak fair. Hal ini kata dia, karena banyak warga yang belum vaksin bukan karena tidak mau. Melainkan karena stok vaksin terbatas.

"Sebenarnya aturan itu nggak fair, karena banyak masyarakat yang rindu vaksin, tapi belum dapat sampai sekarang,” kata Ganjar.

Jika aturan ini terus diberlakukan, kata dia, tentu menunjukkan pembedaan perlakuan kepada warga. Menurutnya mestinya semua warga mendapat perlakuan yang sama.

“Maka tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat," jelasnya.

Dengan alokasi vaksin lebih banyak untuk Jateng, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang bisa beraktifitas normal atau masuk mal.

"Dan mereka juga bisa memiliki kesempatan dan akses yang sama dengan yang sudah divaksin. Jangan ada yang dibedakan," tandas dia.