Acara 'SangiRUN 25K Night Trail Run' yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu (19-21/11/2021). Foto: Diskominfo Sragen.

Acara 'SangiRUN 25K Night Trail Run' yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu (19-21/11/2021). Foto: Diskominfo Sragen.

Peringati 25 Tahun Situs Sangiran Jadi Warisan Dunia, 100 Pelari Ikuti SangiRUN Night Trial

Melalui event ini diharapkan bisa kembali menggerakkan roda perekonomian dan menambah khazanah masyarakat Indonesia tentang Sangiran.

Senin, 22 November 2021 | 14:57 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Sragen - Sebanyak 100 pelari ikuti ‘SangiRUN 25K Night Trail Run’ yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu (19-21/11/2021). Para pelari itu dilepas dalam lima tahap untuk menempuh jalur lari sepanjang 25 kilometer.

SangiRUN Night Trail Run 2021 digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan yang bekerjasama dengan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar, serta Kelompok Komunitas Luar Kotak.

BERITA TERKAIT:
Pria Sragen Penemu Fosil Gading Gajah Purba akan Terima Imbalan Rp1 Juta dari Museum Sangiran
Pria di Sragen Temukan Fosil Gading Gajah Saat Gali Fondasi Rumah, Diduga Berumur 800 Ribu Tahun 
Memiliki Banyak Destinasi, Tami Ajak Wisatawan Berkunjung ke Sragen
Peringati 25 Tahun Situs Sangiran Jadi Warisan Dunia, 100 Pelari Ikuti SangiRUN Night Trial
Pemkab Sragen akan Luncurkan Gowes Purba di Sangiran

Acara tersebut bertujuan untuk memperingati 25 tahun Situs Sangiran yang ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO. Situs Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia Nomor 593 pada 1996 lalu dengan nama The Sangiran Early Man Site.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyambut baik dan berterimakasih kepada Kemendikbud Ristek yang telah menyelenggarakan event tingkat nasional di Wisata Sangiran. Moment ini menurutnya cara Kemendikbudristek mengakrabkan dan mendekatkan keberadaan situs purba Sangiran melalui kegiatan trail run yang sangat menantang dan penuh sensasi.

"Dimasa pandemi yang sudah dua tahun ini, kita tidak menggelar event apapun. Alhamdulillah, Sangiran dipilih untuk mengadakan event dengan bantuan dari Pemerintah Pusat. Ini sungguh event paduan olahraga dan budaya yang luar biasa dan unik. Semoga menjadi kegiatan rutin dan Sangiran menjadi bagian yang terus mendominasi dari bagian destinasi wisata untuk Jawa Tengah," terangnya.

Orang nomor satu di Pemkab Klaten itu berharap, melalui event ini bisa kembali menggerakkan roda perekonomian dan menambah khazanah masyarakat Indonesia tentang Sangiran. "Kami berharap event ini bisa diselenggarakan setiap tahunnya agar masyarakat Indonesia bisa mengenal Sangiran lebih dalam." ujarnya.

"Selamat menikmati Sragen walaupun di malam hari tapi tidak mengurangi keindahannya. Dan selamat berlari dengan rasa bahagia." lanjutnya.

Sementara Ketua Panitia SangiRUN Night Trail 2021, Andre Donas mengatakan, kegiatan trail run ini sengaja digelar dimalan hari, karena situs desa ini sama dengan desa-desa pada umumnya di Jawa. Kurang menantang jika dilakukan siang hari.

Para pelari ternyata menyambut baik lari malam hari, dengan pertimbangan lebih penuh sensasi dalam balutan efek cahaya. "Sepanjang trek 25 kilometer juga dilengkapi dengan ‘forrest video mapping’ dan ornamen yang menggambarkan evolusi manusia purba. Sepanjang lintasan lari juga akan diterangi oleh cahaya obor," katanya.

Tidak hanya itu, para pelari bisa melakukan swa foto di sejumlah titik trek yang diselenggarakan atraksi kebudayaan, lengkap dengan insalasi cahaya yang menarik.

Selama kegiatan berlari yang menelan waktu sekitar 4 jam an, para pelari bisa memperoleh banyak pengalaman yang membekas di hati, dan akan menjadi cerita menarik kepada teman dekat dan masyarakat luas tentang situs purba Sangiran.

***

tags: #sangiran #sangirun 25k night trail run #pelari #kemendikbud ristek #unesco

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI