Mengaku Ajudan Panglima TNI, Tentara Gadungan Berpangkat Letda diringkus

Tentara gadungan ini sebelumnya bekerja sebagai security di Bank BCA Matraman Jakarta.

Selasa, 22 Maret 2022 | 12:04 WIB - Ragam
Penulis: Eko S . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Brebes– Slamet Iskandar Syah (SIS) diringkus anggota Koramil 17 Songgom Kodim 0713 Brebes. Pasalnya, yang bersangkutan mengaku sebagai anggota TNI-AD dari Kesatuan Kopassus dan ajudan Panglima TNI berpangkat Letnan Dua (Letda).

Danramil Songgom Kapten Infanteri Sutarno kepada wartawan, Selasa (22/3/2022) menjelaskan,  awal penangkapan karena Babinsa setempat menerima laporan dari Kadus setempat Damanhuii, bahwa di kampungnya ada anggota TNI yang berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri, meminta izin akan melangsungkan pernikahan secara militer yaitu pedang pora di Hotel Grand Dian Brebes tanggal 23-24 Maret 2022.

BERITA TERKAIT:
Pascaledakan Gudmurah di Bogor, Panglima TNI akan Evaluasi SOP Penyimpanan Amunisi
Ketum Barikade 98 Minta Panglima TNI Tindak Pelaku Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Kekerasan di Klaten dan Boyolali, TPN Ganjar-Mahfud Laporkan Satu Relawan Meninggal Dunia dan 4 Luka Berat
Jokowi Lantik Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI
Kapolri dan Panglima TNI Resmikan Monumen Jenderal Hoegeng di Pekalongan

“Mendapatkan laporan itu, tanggal 21 Maret 2022, Babinsa Koramil 17 Songgom dan anggota unit intel Kodim Brebes wilayah Kecamatan Songgom, langsung melakukan penyelidikan awal untuk meyakinkan informasi tersebut,” lanjut Danramil.

Ia mengemukakan, setelah diadakan penyelidikan ditemukan adanya kejanggalan pada surat undangan pernikahan yang mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya itu, kemudian akhirnya SIS bersama calon istrinya yang sedang hamil, Suci Damayanti (SD) alamat Kebon Jeruk Jakarta Barat, dibawa ke staf Intel Kodim Brebes pada pukul 16.00 sore untuk dilakukan pendalaman.

Dandim Brebes melalui Pasi Intel, Kapten Infanteri Suyatno, menerangkan, saat diinterogasi SIS tidak dapat menunjukan identitas sebagai anggota TNI, maka selanjutnya dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP) dan yang bersangkutan akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah tentara gadungan.

Dalam proses BAP, Didi Supardi (DS) selaku guru spiritual SIS juga dihadirkan untuk dimintai keterangan.

“SIS akhirnya mengakui bahwa ia tentara gadungan yang berdinas di Mabes TNI sebagai ajudan Panglima TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werving (rekrutmen TNI),” kata Pasi Intel.

Pasi Intel menambahkan, tentara gadungan ini sebelumnya bekerja sebagai security di Bank BCA Matraman Jakarta. Kemudian untuk SD sendiri mengaku sebagai anak angkat dari Kolonel Infanteri Waris Nugroho, Danrem Madiun, untuk memuluskan aksi SIS. Namun setelah dilakukan pengecekan via telepon, Danrem Madiun tidak mengenal yang bersangkutan.

“Sekitar pukul 18.30 WIB, SIS bersama SD dan DS diserahkan ke Subdenpom IV/Brebes untuk ditindaklanjuti,” tandasnya.

Pasi Intel mengemukakan, adapun barang bukti yang ikut diserahkan ke Subdenpom Brebes meliputi 1 stel pakaian PDL TNI yang dibeli di Pasar Senin Jakarta, baret Kopassus, foto yang bersangkutan dengan pakaian dinas TNI, foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, KTP dengan pekerjaan swasta, daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat sindikat yang bersangkutan serta beberapa barang bukti lainnya.

Setelah dilakukan BAP di Subdenpom Brebes, SIS dan kawan-kawan akhirnya dibawa ke Satreskrim Polres Brebes pada Senin (21/3/2022) malam, pukul 21.30, dengan laporan penipuan dimana salah satu korbannya yaitu N, anggota Yonif 407/PK dengan nominal uang senilai Rp155 juta. SIS menjanjikan anak dari N, lulus Caba PK tahun ini.

***

tags: #panglima tni #tni gadungan #kopassus #kodim 0713 brebes

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI