Meresahkan! Pelajar di Yogyakarta Tewas Dianiaya Klitih dalam Perjalanan Cari Sahur 

Tubuhnya ditemukan tak berdaya oleh tim patroli Sabhara Polda DIY di sekitar Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY, di jam 2 pagi. 

Selasa, 05 April 2022 | 08:52 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Yogyakarta - Seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menjadi korban penganiayaan Klitih hingga tewas dalam perjalannya mencari makan sahur, Minggu (3/4) dini hari.

Sebagai informasi, Klitih sendiri diartikan sebagai aksi kenakalan remaja yang umumnya terjadi di kalangan pelaja 

BERITA TERKAIT:
Polisi Kembali Bekuk Satu Anggota Geng Klitih di Boyolali
Lima Pelaku Penganiaya Jalanan di Yogya Diamankan, Polisi; Ini Bukan Klitih
Jajaran Polrestabes Semarang Diperintahkan Tingkatkan Patroli untuk Cegah Klitih
Polisi Ringkus Pelaku Klitih Sadis di Boyolali, Satu Lainnya Buron
Potret Pelaku Klitih di Rumah Sakit Tersebar, Gak Wafat Sekalian Trending Twitter

Korban diketahui bernama Daffa Adzin Albazith (17). Ia menderita luka parah karena serangan benda tajam. Tubuhnya ditemukan tak berdaya oleh tim patroli Sabhara Polda DIY di sekitar Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, DIY, di jam 2 pagi. 

"Telah ditenemukan seorang laki-laki mengalami luka di muka. Korban sudah tak sadarkan diri," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat melakukan olah TKP.

Korban kemudian dibawa ke RSPAU Hardjolukito. Namun nahas, nyawanya tak tertolong akibat luka berat di wajah.

"Luka di muka, akibat kekerasan (menggunakan) senjata tajam," beber Ade.

Sementara itu, dari hasil olah TKP itu ditemukan dugaan penganiayaan terhadap korban. Titik awal penyerangan dugaannya berlokasi di sebelah selatan Kantor Kelurahan Banguntapan.

Dari keterangan saksi menyebutkan korban sebelumnya sempat dibuntuti para terduga penganiayaan.

"Pelaku diduga menggunakan kendaraan motor roda dua, dua kendaraan. Satu kendaraan ditumpangi dua orang dan satu ditumpangi tiga orang," urai Ade.

Ade menegaskan pihaknya sejauh ini masih mendalami TKP dan mencari saksi beserta barang bukti. Termasuk menggali petunjuk dari rekaman kamera pengawas CCTV di sekitaran lokasi.

Sedangkan terkait aktivitas korban di saat dini hari, Ade dan jawatannya belum memberi jawaban. Perihal dugaan Daffa mencari sahur, pihaknya belum bisa memastikan.

"Kami berharap kita antisipasi bersama, mohon dengan hormat orangtua mengingatkan putra putrinya tidak melakukan aktivitas pada larut malam," kata Ade.

Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo memastikan sosok Daffa Adzin Albazith yang menjadi korban kejahatan jalanan ini sebagai peserta didik di sekolahnya. Korban adalah siswa aktif kelas XI IPS 3 berusia 17 tahun.

Slamet menerangkan sebelum peristiwa berdarah itu, pihaknya mendapat informasi bahwa Daffa tidak sendiri. Ia bersama rekan-rekannya berencana mencari makan sahur di sekitar lokasi kejadian.

"Anak-anak kami itu akan mencari makan sahur, kemudian dibuntuti oleh dua motor. Satu motor tiga orang, satu motor dua orang," kata Slamet di kantornya.

Curiga dan khawatir, Daffa dan rekan-rekan berusaha mencari lokasi yang aman dari kejaran para terduga pelaku itu. Daffa yang saat itu tengah dalam posisi membonceng terkena sabetan benda tajam diduga berupa gir.

Menurut Slamet, korban mengalami luka sabet di kepala bagian belakang. Pihaknya juga belum bisa mengidentifikasi para terduga pelaku.

"Orang tidak dikenal," sebut dia.

Slamet mengatakan saat itu ada rekan Daffa yang turut mengantar korban ke RSPAU Hardjolukito. Menurutnya, Daffa terkonfirmasi meninggal dunia Minggu sekitar pukul 09.30 WIB.

"Jenazah Daffa dibawa ke tempat tinggalnya di Kebumen untuk dimakamkan," ucapnya.


 

***

tags: #klitih #yogyakarta #pelajar #polda diy #penganiayaan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI