Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Sebanyak 15 Sapi Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Boyolali

Disnakkan pengambilan sampel dan sekaligus pengobatan terhadap seluruh ternak sapi.

Rabu, 11 Mei 2022 | 04:59 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Boyolali - Sebanyak 15 ekor sapi milik peternak di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal tersebut disampaikan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakkan Kabupaten Boyolali Aviany Rifdania mengatakan, ada 15 ekor sapi yang sudah terkonfirmasi laboratorium. "Dari 15 ekor itu diambil sampel 10 ekor tes laboratorium dan hasilnya positif (PMK)," tuturnya, Selasa (10/5/2022).

BERITA TERKAIT:
Purwakarta Vaksinasi Ribuan Ternak untuk Penuhi Stok Daging Sehat selama Ramadan hingga Lebaran 2024
Sering Mangsa Ternak, Buaya Tiga Meter Ditangkap Warga
Ratusan Sapi di Sulsel Mati Mendadak, Gejalanya Seperti Ini 
Lestarikan Sapi Lokal, Pemkab Gunungkidul Gelar Kontes Ternak Ongole
Antisipasi Penyakit Antraks, Pemkab Temanggung Tingkatkan Pengawasan Ternak

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara  otomatis lima di antara 15 ekor yang masih satu kandang tersebut tertular karena tingkat penularan PMK cepat, yakni antara 90 hingga 100 persen. Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa 15 ekor sapi itu terjangkit PMK karena gejalanya sama.

Menindaklanjuti temuan itu, kata dia, pihaknya melakukan tiga hal. Pertama, melakukan pengobatan kepada sapi yang terjangkiti. Langkah kedua, melakukan isolasi terhadap hewan sapi yang terjangkiti agar jangan sampai dibawa keluar atau dijual dan sebagainya. Langkah ketiga "biosecurity", antara lain pembersihan kotoran hewan ternak dengan disemprot disinfektan dan membatasi lalu lintas ternak.

Aviany menyebut, penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi menyebabkan hewan menjadi kurus karena tidak mau makan, otomatis yang sapi perah produksi susu menjadi turun.

Sementara, Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lucia Dyah Suciati mengaku sudah mendengar kabar serangan PMK terhadap sapi di sejumlah kabupaten di Jawa Timur sebelum Lebaran. Pihaknya sudah melakukan komunikasi guna pengamanan di wilayah Boyolali.

Namun, lanjut dia, salah satu peternak di Desa Singosari Mojosongo telah melaporkan ke Puskeswan Mojosongo pada Sabtu (7/5) adanya dua ekor sapi terkonfirmasi kasus PMK. Dari semula yang dilaporkan dua ekor sapi, setelah dicek di kandang menunjukkan 15 ekor sapi pembelian dari Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jateng yang semua menunjukkan gejala klinis terkena PMK.

Pihaknya kemudian melakukan pengambilan sampel dan sekaligus pengobatan terhadap seluruh ternak sapi. Dari pengujian sampel di laboratorium, hasilnya keluar pada Senin (9/5), di mana 15 ekor sapi positif PMK.

Disnakkan Boyolali langsung melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala desa dan peternak untuk menutup seluruh pasar hewan, sebagai antisipasi agar tidak memunculkan wabah yang lebih besar.

Menurutnya, hampir semua warga di desa di Boyolali memiliki ternak sapi. "Jadi harus gerak cepat. Lebih dari itu, seluruh peternak diminta tidak melakukan pembelian, dan apalagi adanya dengan harga yang murah," tukasnya.

***

tags: #ternak #sapi #disnakkan #boyolali #penyakit mulut dan kuku

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI