Ratusan Sapi di Sulsel Mati Mendadak, Gejalanya Seperti Ini 

"Cuma dalam hitungan hari sapi tidak mau makan dan langsung mati,"

Selasa, 06 Februari 2024 | 23:20 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Sinjai - Ratusan ekor ternak sapi di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba, Sulawesi Selatan, tiba-tiba mati. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran di kalangan peternak

Pihak pemerintah terkait telah mengambil sampel darah untuk uji laboratorium namun belum mengambil tindakan pencegahan, pada Selasa (6/2/2024). Sebelum sapi mati, beberapa gejala sudah muncul.

BERITA TERKAIT:
Purwakarta Vaksinasi Ribuan Ternak untuk Penuhi Stok Daging Sehat selama Ramadan hingga Lebaran 2024
Sering Mangsa Ternak, Buaya Tiga Meter Ditangkap Warga
Ratusan Sapi di Sulsel Mati Mendadak, Gejalanya Seperti Ini 
Lestarikan Sapi Lokal, Pemkab Gunungkidul Gelar Kontes Ternak Ongole
Antisipasi Penyakit Antraks, Pemkab Temanggung Tingkatkan Pengawasan Ternak

Fenomena kematian mendadak ternak sapi ini tercatat terjadi sejak Agustus 2023 hingga saat ini. Peternak merasa pasrah dan memilih mengubur bangkai ternak mereka karena khawatir penyakit tersebut dapat menyebar ke ternak lain.

"Cuma dalam hitungan hari sapi tidak mau makan dan langsung mati," ungkap Arsyad (50), seorang warga Desa Batukaroppa, Kecamatan Rilauale, Kabupaten Bulukumba. 

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bulukumba Tayyeb Mannangkasi mengakui bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait fenomena ini. 

Sebelum sapi mati, ternak menunjukkan gejala seperti menolak makan, kondisi badan dengan suhu tinggi, mulut berbusa, dan gigi goyang. 

"Sampel darah sapi yang menunjukkan gejala tersebut telah kami kirim untuk diuji laboratorium guna menentukan jenis penyakitnya," ungkap Tayyeb pada Selasa (6/2/2024).

Di Kabupaten Sinjai, fenomena sapi mati mendadak terjadi di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan. Belasan ekor sapi tercatat mati mendadak dalam waktu singkat. Pihak dinas terkait menyatakan telah mengirim sampel darah sapi tersebut untuk diuji di laboratorium.

"Kami sudah mengirim sampel darah dan saat ini sedang diuji oleh laboratorium forensik, di mana hasilnya memerlukan waktu hingga tujuh hari," kata Burhanuddin, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sinjai, pada Selasa (6/2/2024).

***

tags: #ternak #sapi #sulawesi selatan #mati

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI