Tujuh Hewan Kurban di Kendal Tak Layak Konsumsi, Mengandung Cacing Hati 

Petugas meminta kepada panitia penyembelihan hewan agar membuang hati yang mengandung cacing, supaya tidak dikonsumsi masyarakat. 

Minggu, 10 Juli 2022 | 15:55 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Kendal - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal melakuka pemeriksaan hati hewan kurban di momen Iduladha 2022. 

Dari pemeriksaan tersebut petugas menemukan cacing hati pada tujuh ekor hewan kurban, baik sapi maupu kambing. 

BERITA TERKAIT:
Kocak! Baru Mualaf, Pria Papua Bawa Babi ke Masjid untuk Hewan Kurban
Tebar Hewan Kurban 1445 H Kembali Rambah Desa Padas
IdulAdha 2024, Hotel Ciputra Semarang Serahkan Kambing Kurban ke Lanumad dan Masjid Baiturahman
3.976 Ekor Hewan Kurban di Bandung Tak Layak Potong
Ditemukan Cacing Hati pada Daging Kurban di Jepara, Ini Imbauan Pemerintah

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, pihaknya menerjunkan beberapa tim pemantau dan pemeriksa hewan kurban di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.

Kata dia, petugas sudah terjun ke lapangan sejak, Sabtu (9/7/2022) kemarin, dilanjutkan pemeriksaan pada, Minggu (10/7/2022).

Pandu menyebut, hasil pemeriksaan sementara selama dua hari, ditemukan tujuh hati hewan kurban mengandung cacing. Sehingga petugas meminta kepada panitia penyembelihan hewan agar membuang hati yang mengandung cacing, supaya tidak dikonsumsi masyarakat. 

Dia menjelaskan, empat kasus cacing hati ditemukan di Kecamatan Boja, Sukorejo, Pageruyung, dan Ringinarum pada pemeriksaan hari pertama. Sedangkan pemeriksaan hari kedua, petugas sementara ini menemukan 3 kasus cacing hati di Kecamatan Kota Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. 

"Ada beberapa hati hewan ditemukan mengandung cacing. Kami imbau agar tidak dikonsumsi, karena kondisnya cukup parah," terangnya.

Berdasarkan data sementara dari Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, petugas sudah memeriksa 215 ekor sapi, 289 kambing, dan 30 ekor domba.

Pandu mengapresiasi panitia penyembelihan hewan kurban yang menerapkan SOP kebersihan dengan optimal. Seperti alas pemotongan daging dan tempat menyimpanan daging.

Pandu mengaku kecewa kepada sejumlah panitia kurban yang tidak menerapkan SOP dengan benar. Seperti contoh, tidak menyiapkan alas yang memadahi, dan tidak memisahkan tempat penyembelihan dengan tempat hewan kurban yang masih hidup.

Seharusnya, harap dia, masyarakat bisa melakukan persiapan lebih matang, dengan cara berkordinasi dengan dinas terkait. Supaya, penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan sebaik mungkin. 

"Petugas terus melakukan pengecekan dan pemeriksaan di lapangan sampai mayoritas tempat penyembelihan hewan kurban terjangkau," ujarnya. 

Petugas melakukan pemeriksaan hewan kurban yang digelar di masjid-masjid dan musala. Di antaranya, Masjid Agung Kendal, Masjid Jami At Taqwa Sarirejo, Kaliwungu, Masjid Al Muttaqin Kaliwungu, Musala Baiturrahman dan Al Muwahhidin Sawahjati, dan beberapa lokasi lainnya. 

Ketua pantia penyembelihan hewan kurban di Musala Baitul Ghofur Pungkuran, Desa Kutoharjo, Kaliwungu, Masbukhin mengatakan, tahun ini pihaknya menerima 3 ekor sapi dan 6 ekor kambing kurban dari masyarakat.

Kata dia, semua hewan dilakukan pemotongan dalam sehari dengan mengedepankan SOP yang ada. Misalnya, pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong, pemasangan alas, tratak, dan bungkus daging yang bersih.

"Alhamdulillah, sejak 1990-an musala kami rutin menggelar pemotongan hewan kurban. Tahun ini semua hewan dalam keadaan sehat, tidak ditemukan hati hewan yang mengandung cacing," terangnya.

***

tags: #hewan kurban #dinas pertanian dan pangan #kendal #cacing hati

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI