Kunjungan Industri, Siswa SMK Al Islah Surabaya Disuguhi Perjalanan Media Lintas Zaman

KUASAKATACOM, Ungaran- Pengalaman seolah menjadi penjelajah dalam perjalanan media dari masa ke masa dialami lebih dari 100 siswa SMK Al Islah Surabaya, Jawa Timur. 

Penjelajahan waktu melalui media (Time Traveling Through the World of Media) menjadi tema acara kunjungan industri dari para siswa
SMK Al Islah Surabaya, kelas XI jurusan multimedia ke studio Dreamlight World Media (DWM) Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (24/10/2023).

BERITA TERKAIT:
20 Serdik Sespimma Polri Angkatan 71 Laksanakan PKP di Polres Semarang
Dapat Bantuan 4.350 Unit Pompa Air, Pj Gubernur Jateng: Untuk Menambah Area Tanam Padi
Concern Perlindungan Kekayaan Intelektual, Kemenkumham Jateng Edukasi Civitas Akademika
Jalan Jenderal Soedirman depan Pasar Projo Ambarawa Kembali Dua Arah
Polres Semarang Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Siswa diajak merasakan pengalaman seolah berada di zaman perkembangan media melalui permainam atau games.

"Kami tidak hanya ingin siswa belajar informasi tetapi kami ingin mereka mengalami dan mencoba media ini. Jadi kami rancang pos-pos, seperti Pos Telegraph, Pos Radio, Pos Surat Kabar dan lainnya," kata Larissa Nugroho BA, MA, selaku Kepala Sekolah Dreamlight Creative School (DLCS).

Yang mengejutkan, peserta kunjungan diajak masuk Museum Media Dreamlight yang memiliki banyak koleksi kamera lintas zaman. Para siswa itu adalah pengunjung pertama museum media yang merupakan satu-satunya di Jawa Tengah.

Sebelumnya para siswa disuguhi atraksi drama mini yang dimainkan para siswa DLCS. Drama yang diciptakan oleh Larissa Nugroho itu menggambarkan perjalaman media masa zaman batu, litografi, merpati pos, literatur (buku)
sampai percepatan pemyampaian kabar menggunakan pesawat radio, televisi dan internet.

Ditemui di sela acara, kepala sekolah SMK Al Islah, Arif Muttakin, ST, berharap kunjungan itu menjadi pengalaman menarik para siswanya. "Saya berharap dalam kunjungan industri ini siswa kami akan memperoleh pengalaman dan pencerahan untuk bisa membuat karya film yang tidak saja bagus tapi juga menghibur dan menginspirasi karena pada kelas XII nanti setiap siswa ada tugas akhir membuat film pendek. Itu bukan karya kolektif tapi karya individu," jelas Arif Muttakin.