Ada 50 Calon Mahasiswa Tak Bisa Kuliah di Unri karena UKT Terlalu Mahal 

ada seorang mahasiswa baru program studi kedokteran Unri yang dikenakan UKT kelompok enam sebesar Rp 15 juta.

Sabtu, 18 Mei 2024 | 13:45 WIB - Didaktika
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat lebih dari 50 calon mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2024 terancam tidak dapat melanjutkan studi di Universitas Riau (Unri) karena kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan, tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua mereka.

"Puluhan mahasiswa baru tersebut rata-rata diberi UKT kelompok tertinggi," ujar Anggota Aliansi Pendidikan Gratis Riau, Khariq Anhar, saat dihubungi pada Sabtu, 18 Mei 2024.

BERITA TERKAIT:
Ada 50 Calon Mahasiswa Tak Bisa Kuliah di Unri karena UKT Terlalu Mahal 
Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Terhadap Mahasiswa yang Kritik UKT Mahal 
Mahasiswa Unri Dipolisikan Usai Kritik UKT Mahal 

Khariq menjelaskan, ada seorang mahasiswa baru program studi kedokteran Unri yang dikenakan UKT kelompok enam sebesar Rp 15 juta. mahasiswa tersebut tidak menyangka akan dikenai UKT sebesar itu, mengingat orang tua mahasiswa tersebut bekerja sebagai petani penggarap.

"Dia anak petani. Penghasilan tidak menentu. Orang tua bekerja di perusahaan pertanian," ungkap mahasiswa Unri ini.

Khariq menambahkan, calon mahasiswa baru tersebut menyatakan ketidakmampuannya membayar UKT sebesar itu, yang dinilai tidak sesuai dengan kemampuan orang tua. "Bahkan keluarga orang tua tersebut menyarankan untuk mengundurkan diri saja," ujarnya.

Tidak hanya itu, terdapat juga calon mahasiswa baru yang orang tuanya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun mendapat UKT kelompok paling tinggi, meskipun golongan PNS orang tua tersebut tergolong rendah. "Ada yang orang tua PNS namun tidak mampu membayar, karena golongan PNS tersebut tidak memiliki gaji tinggi," jelas Khariq.

Saat ini, Unri telah menurunkan tarif UKT dari semula 12 menjadi lima sampai tujuh kelompok. Khariq mengungkapkan bahwa rata-rata UKT kelompok tertinggi, yang sebelumnya sebesar Rp 13,8 juta, kini menjadi Rp 7 juta. Namun demikian, tarif UKT kelompok tertinggi ini masih dianggap mahal oleh calon mahasiswa baru.

Untuk membantu mereka, Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencari donatur atau yayasan yang bersedia membantu calon mahasiswa baru tersebut. Aliansi pendidikan akan bertindak sebagai perantara antara calon mahasiswa baru dan calon donatur untuk meringankan beban UKT mereka.

"Saat ini sudah ada tiga orang yang bersedia membantu. Kami sudah menghubungkan mereka dengan calon mahasiswa baru," kata Khariq.

Kepala Subkoordinator Hubungan Masyarakat Universitas Riau, Evi Surianti, mengonfirmasi adanya perubahan tarif UKT dari semula 12 menjadi lima sampai tujuh kelompok.

"Kecuali untuk program studi kedokteran yang masih menggunakan 12 kelompok," ujar Evi melalui pesan WhatsApp pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Menanggapi pertanyaan mengenai alasan perubahan tersebut, Eva belum memberikan jawaban hingga berita ini disusun.

***

tags: #universitas riau #mahasiswa #ukt

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI