Terungkap! Ini Penyebab Pebulu Tangkis China Meninggal saat Bertanding di GOR Among Raga Yogyakarta

PBSI dan Panitia Penyelenggara turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada orang tua Zhang.

Selasa, 02 Juli 2024 | 10:32 WIB - Olahraga
Penulis: - . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Pemain bulutangkis muda asal Cina, Zhang Zhi Jie meninggal dunia usai jantungnya mendadak berhenti ketika melangsungkan kompetisi bulutangkis Junior Asia 2024 di Yogyakarta pada Minggu (30/6/2024). Diketahui Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024 dijadwalkan berlangsung di GOR Among Raga, Yogyakarta pada 28 Juni–2 Juli 2024 untuk kategori beregu campuran. Setelah itu, kompetisi akan dilanjutkan dengan perebutan gelar kategori individu yang bergulir pada 3–7 Juli 2024.

Sebelum meninggal, Zhang Zhi Jie diturunkan pada partai ketiga saat tim beregu campuran Cina melawan Jepang di GOR Among Raga, Yogyakarta pada sore harinya. Saat kedudukan imbang 11-11 pada gim pertama, Zhang Zhi Jie yang tengah menghadapi Kazuma Kawano tiba-tiba kolaps. 

BERITA TERKAIT:
Terungkap! Ini Penyebab Pebulu Tangkis China Meninggal saat Bertanding di GOR Among Raga Yogyakarta
Pebulu Tangkis China Meninggal saat Pertandingan BAJC 2024 di Yogyakarta

Ia tergeletak di tengah lapangan pertandingan dan sempat kejang-kejang. Tim medis pun bergegas menghampiri untuk memberi pertolongan pertama sebelum akhirnya melarikan tunggal putra muda Cina itu ke rumah sakit dengan ambulans. Sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Zhang Zhi Jie akhirnya tak tertolong. Pemain berusia 17 tahun itu meninggal dunia pada pukul 23.20 WIB.

Pihak Badminton Asia, PBSI, dan penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2024 telah mengeluarkan pernyataan bersama terkait kabar meninggalnya Zhang Zhi Jie. Zhang Zhi Jie dari Tiongkok, pemain tunggal, pingsan di lapangan saat pertandingan malam hari lalu dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia pada pukul 23.20 waktu setempat kemarin. 

Padahal waktu itu, Zhi Jie sedang memainkan pertandingan penyisihan grup melawan Jepang. Lalu, dia pingsan dan dirawat oleh dokter turnamen dan tim medis. Dia dibawa dengan ambulans siaga dalam waktu kurang dari dua menit untuk dilarikan ke rumah sakit.

Badminton Asia, PBSI dan Panitia Penyelenggara turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada orang tua Zhang, keluarga dan Asosiasi Bulutangkis China (CBA). Dunia bulutangkis kehilangan pemain berbakat. Kabar kepergian Zhang Zhi Jie untuk selama-lamanya jelas jadi duka mendalam bagi seluruh insan bulu tangkis. Pebulu tangkis tunggal putri andalan India, Pusarla Sindhu, pun telah menyampaikan ungkapan dukanya atas kepergian Zhang Zhi Jie.

“Kabar yang sungguh memilukan datang dari Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia terkait meninggalnya pemain muda bernama Zhang Zhi Jie,” 
tulis Pusarla Sindhu via X.

“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam untuk keluarga Zhang dalam menjalani masa yang sedih ini. Dunia telah kehilangan talenta luar biasa,” tambahnya.

Selanjutnya, kematian Zhang Zhi Jie karena jantung berhenti mendadak disampaikan langsung oleh Humas dan Media Panpel PBSI, Broto Happy di Kantor KONI DIY, Yogyakarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis di Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Dr. S Hardjolukito dan RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.

"Kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di rumah sakit dr Hardjolukito maupun di RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," ujarnya.

"Selanjutnya tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan call dari 'refree'," tambahnya.

Menurutnya, call dari "referee" dibutuhkan sesuai regulasi atau aturan berdasarkan prosedur operasi standar (SOP) yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Badminton Asia. Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai dengan prosedur. Setelah diberikan pertolongan pertama, dokter turnamen kemudian memutuskan untuk segera melarikan Zhi Jie ke rumah sakit rujukan yaitu RSPAU Dr. S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km atau hanya berdurasi 10 menit dari lokasi.

"Korban dalam hal ini Zhang Zhi Jie mengalami jatuh pingsan di area pertandingan bulu tangkis. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan yang tidak kuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr. S Hardjolukito," ungkapnya.

Menurut Broto, hanya membutuhkan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan sehingga memutuskan untuk segera dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit itu. Pemilihan RSPAU Dr. S Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan karena sesuai rekomendasi badminton Asia berdasar jarak dan fasilitas yang tersedia dan sudah ditampilkan dalam prospektus yang disetujui oleh referee. Sesampainya di UGD RSPAU Hardjolukito, korban dilakukan assesmen dan ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan, sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar. Setelah dilakukan prosedur pijat jantung luar disertai alat bantu napas selama 3 jam, lanjut Broto, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder.

"Tim medis telah menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 WIB kepada pihak official tim dari China,"tuturnya.

Broto melanjutkan, pada kondisi tersebut muncul permintaan dari official tim China agar Zhi Jie ditranfsfer ke RSUP Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tatalaksana lebih lanjut. Saat tiba di UGD RSUP Dr Sardjito, Broto menegaskan korban dalam kondisi tidak ada napas, serta tidak ada denyut nadi disertai dengan tanda kematian sekunder.

"Di UGD RSUD Dr Sardjito korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung jantung dan paru selama satu setengah jam, akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tatalaksana penanganan lebih lanjut,"tuturnya.


Kemudian kabar dari Jubir Polresta Yogyakarta, Ajun Komisaris Polisi Sujarwo mengungkapkan bahwa, sedang turun tangan menyelidiki penyebab meninggalnya atlet bulu tangkis asal China, Zhang Zhi Jie, 17 tahun, saat bertanding di laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024.

"Kami sedang menggelar penyelidikan penyebab meninggalnya atlet tersebut,"ungkapnya.


Kepolisian belum membeberkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan panitia kegiatan tersebut, apakah semata karena musibah atau ada unsur temuan lainnya. Namun, dari laporan yang diterima kepolisian, atlet tersebut pingsan saat bertanding lalu diberi tindakan penyelamatan.

 "Karena ada SOP (standar operasional prosedur) nya untuk segala tindakan yang terjadi di lapangan, seperti itu harus seizin wasit lapangan,"katanya.

"Setelah diperbolehkan wasit, baru dapat melakukan tindakan (kepada atlet bersangkutan),"katanya kembali.

Sujarwo mengatakan, tim medis yang disiapkan panitia melakukan penanganan awal di lapangan dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito Yogyakarta. Di rumah sakit tersebut, sang atlet mendapatkan tindakan resusitasi jantung paru-paru atau CPR sesuai SOP. 

"Atas permintaan tim ofisial China, penanganan atlet itu lalu dipindahkan ke RSUP Sardjito untuk penanganan tindakan kritis, tetapi nyawanya tidak terselamatkan,"pungkasnya.

*Ditulis oleh wartawan magang Rahardian Haikal Rakhman

***

tags: #zhang zhi jie #meninggal dunia #china #yogyakarta

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI