Mengisi Bensin di SPBU dengan Nominal Ganjil atau Non-Template Bisa Menghindari Kecurangan, Benarkah?

Namun, isu tersebut nyatanya dibantah oleh pihak Pertamina.

Senin, 05 September 2022 | 12:17 WIB - Trik
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

MENYUSUL berita kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), topik terkait bensin dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kerap menjadi perbincangan publik. Salah satu yang beredar di media sosial adalah terkait pengisian BBM di SPBU yang lebih aman jika menyebut nominal uang ganjil atau non-template.

Sebuah cuitan yang viral dari akun Twitter @mih***u mengatakan jika ingin membeli bensin di SPBU, usahakan menyebut nilai Rupiah yang ganjil, bukan kelipatan Rp5.000.

BERITA TERKAIT:
PLN Mobile Proliga 2024: Putra dan Putri Pertamina Targetkan Raih Kemenangan di Malang
Popsivo Polwan Menang Tiga Set Langsung atas Pertamina Enduro
Pertamina Janji Stok LPG 3 Kg Aman tapi di Karanganyar kok Langka Sejak H-1 Lebaran 
Konsumsi BBM Pertamina Capai Titik Tertinggi di H-1 Idulfitri
Jelang Idulfitri, Konsumsi BBM Naik

"Ada tips dari orang SPBU Pertamina. Kalau beli bensin nilai rupiahnya harus ganjil. Contohnya Rp155.500 atau Rp77 ribu. Jangan Rp100 ribu. Settingan SPBU Pertamina itu angka genap," cuit akun tersebut.

"Katanya, hampir sebagian besar SPBU Pertamina, curang," lanjutnya.

Cuitan tersebut pun menuai ribuan respon dari warganet. Banyak yang membagikan pengalaman serupa terkait pengisian BBM di SPBU, beberapa bahkan mengaku mantan petugas SPBU.

"Kalo kata teman yg prnh krja d SPBU, tombol cepatnya yg diutak atik. Jd jgn kasih kelipatan 10k 50k 100k. Nanti org Pertamina audit yg tombol angka. Semua aman," tulis akun @mr_***n.

"Yup,,, saya dlu pernah kerja di SPBU. Tau tak, klo beli bensin se liter, yg masuk itu 0,8 l.. Selebihnya angin... Wekwek... Kita ini di boongin bro sis," kata pemilik akun @man***1.

 

"Eh sumpah ayah saya juga udah lama mas nerapin cara ini, karena orang pomnya langsung yang pernah kasih tau. Jadi saya atau ayah udah gak pernah isi bensin di kelipatan genap, kaya 10/20/50/100. Isinya pasti 13/21/55/103 wkwk," ungkap pemilik akun @Hyu***e.

Isu terkait kecurangan yang terjadi saat mengisi BBM di SPBU di atas sebenarnya sudah sejak lama beredar di tengah masyarakat. Namun, isu tersebut nyatanya dibantah oleh pihak Pertamina.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membantah informasi yang menyebut bahwa membeli bensin harus dengan angka ganjil, dengan alasan jika genap akan dicurangi. Informasi tersebut dikatakannya tidak benar. Jumlah yang dikeluarkan sudah sesuai dengan nominal. 

"Hal itu tidak benar. Kuantitas yang dikeluarkan sudah sesuai dengan nominal yang tercantum," ujar Irto. 

Lebih lanjut, Irto menyampaikan, sebagian besar SPBU saat ini sudah terdigitalisasi. Selain itu, menurutnya, setiap alat ukur sudah ditera sesuai ketentuan. 

"Masyarakat tidak perlu khawatir untuk ketepatan kuantitas dan kualitas," ungkapnya.

Kesimpulan penulis, tidak ada yang salah jika membeli bensin dengan angka ganjil, yang artinya menghindari nominal template kelipatan Rp5.000 seperti Rp10.000, Rp25.000, atau Rp50.000 sebagai bentuk kewaspadaan. Hal tersebut pun tidak menimbulkan kerugian bagi siapapun.

Namun, jika ingin proses pengisian lebih cepat dan antrean cepat menyurut, bisa memilih nominal template seperti yang disebutkan di atas.

***

tags: #pertamina #bbm #spbu #kecurangan #mengisi bensin dengan nominal ganjil

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI