Nggak Kaleng-kaleng! Segini Honor Kakek Sugiono Sekali Main Film Porno, Tembus Ratusan Juta 

Shigeo Tokuda atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai Kakek Sugiono merupakan pemain film dewasa atau porno kategori lansia. Seiring ketenarannya, hal itu memberi manfaat pendapatan yang tak sedikit. 

Guinnes Wolrd Record bahkan menobatkannya sebagai bintang film porno tertua di dunia. Lalu tahukah berapa honor Kakek Sugiono? 

BERITA TERKAIT:
Nggak Kaleng-kaleng! Segini Honor Kakek Sugiono Sekali Main Film Porno, Tembus Ratusan Juta 

Di usianya yang tak lagi muda, pria kelahiran 1934 ini nyatanya mampu menghasilkan uang dengan jumlah fantastis. 

Berdasarkan salah satu sumber, bayaran Kakek Sugiono sekali main film adalah senilai Rp120 juta. 

Hal ini berdasarkan penutuan seorang produser film Jepang Gaichi Kono. Menurutnya Tokuda bisa mendapat 1 juta yen untuk satu kali judul film. Angka yang senilai dengan Rp120 juta. 

Tokuda sendiri merupakan pemain film senior. Ia telah berkarier sejak 1994.  Saat memperingati satu dekade kiprah Tokuda di industri film, rumah produksi mencatat dia sudah membintangi 350 film di tahun 2004. 

Selama itu pula, Tokuda biasanya tampil dengan lawan main yang lebih muda. Di film dia bisa berprofesi sebagai pengusaha, dokter, atau hanya sebatas kakek tua yang digambarkan "bermain" dengan cucunya. 

Saat ditanya The Guardian tentang relasi keluarga saat mengetahui profesi barunya, Tokuda mengaku keluarganya sempat kaget. Anak dan istrinya pernah mempersoalkannya sebagai aktor porno.

Istri yang telah menemaninya hampir 50 tahun itu, sempat menyuruh Tokuda berhenti. Namun, pada akhirnya permintaan itu dianggap angin lalu. Dia tetap melanjutkan pekerjaan baru itu.

Seiring waktu, berkat mudahnya akses internet, lambat laun film-film Tokuda juga dinikmati di luar Jepang. Alhasil, seluruh dunia jadi mengetahui kiprah dan aksi-aksi Tokuda di berbagai film termasuk membuat sebutan Kakek Sugiono yang disematkan padanya dari penonton Indonesia.

Di usia mendekati 1 abad, Tokuda tidak mengetahui kapan akan pensiun. Malah dia ingin bekerja terus-menerus selama pasar masih hidup dan membutuhkannya. 

"Orang seusia saya umumnya memiliki rasa malu, sehingga mereka sangat ragu untuk menunjukkan bagian pribadinya. Tapi saya bangga dengan diri saya sendiri karena melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan," katanya kepada Time, sambil tertawa bangga.