Lima Kader NU Miliki Peluang Pimpin Jateng, Dekan Fisip Unwahas: Salah Satunya Wihaji
Kolaborasi tokoh yang merepresentasikan kalangan nasionalis dengan Islam khususnya NU sebagai mayoritas di Jateng itu, membuat Wihaji memiliki peluang besar.
Penulis: Wisanggeni
Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang– Sedikitnya ada lima nama tokoh berbasis Nahdlatul Ulama (NU) yang digadang-gadang bakal maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Dr Agus Riyanto, SIP, MSi, Jumat (24/2/2023).
Dari lima orang tersebut, kata Agus, di antaranya adalah Wihaji yang merupakan mantan Bupati Batang, yang kini menjabat Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng.
Selain menjabat sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng di Golkar, sambung Agus Riyanto, Wihaji juga dikenal tokoh muda NU yang kini memegang jabatan penting sebagai Wasekjen DPP GP Ansor. Sehingga masuk tokoh potensial di Pilgub Jawa Tengah.
“Wihaji boleh jadi bakal jadi memiliki peluang yang bagus untuk dipilih. Pertama, selain tokoh muda, dia berpengalaman di birokrasi sebagai bupati," katanya.
"Selain itu, memiliki basis dukungan struktural NU karena menjabat Wasekjen GP Ansor. Dukungan partainya pun kuat karena memiliki kursi empat besar di DPRD Jateng,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Kolaborasi tokoh yang merepresentasikan kalangan nasionalis dengan Islam khususnya NU sebagai mayoritas di Jateng itu, jelas Agus, membuat Wihaji memiliki peluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024.
“Kolaborasi nasionalis-Islam khususnya Nahdliyyin masih sangat berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilgub. Apalagi Jateng masih kandang banteng, jadi PDIP harus bisa merangkul tokoh dari kalangan Islam, Nahdliyyin, jika ingin menang pemilu,” tandasnya.
Agus menambahkan selain Wihaji, tokoh berbasis NU yang digadang-gadang bakal mengisi bakal calon wakil gubernur Jateng adalah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Jateng.
Tokoh PPP tersebut merupakan anak kiai kharismatik NU, mendiang KH Maimoen Zubaer. Kemudian ada juga Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Selain itu, disebut pula nama Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Muzzammil. Terakhir, ada nama Ketua ISNU Jateng yang kini menjabat Pembantu Rektor Undip Prof Dr Budi Setyono.
“Dari lima nama itu, ada 3 nama pertama yang berpeluang besar dicalonkan, karena berasal dari NU sekaligus tokoh partai politik. Dua nama lainnya, yakni KH Muzzamil dan Prof Budi Setyono, peluangnya agak sulit karena masih harus mencari dukungan partai politik,” imbuhnya.
“Gus Yusuf, meskipun pimpinan partai, namun tampaknya terkendala restu orang tua, karena harus mengurus ponpes yang diwarisi orang tuanya. Ada amanat orang tua yang jadi komitmen pribadi dan dipegang teguh Gus Yusuf, yakni boleh berpolitik tapi jangan meninggalkan ponpes. Itu yang menyebabkan Gus Yusuf selalu menolak dicalonkan dalam beberapa pilkada,” bebernya.
Agus kemudian mengungkapkan peluang Gus Yasin, sangat tergantung pada PPP, apakah akan kembali mencalonkan dirinya atau tidak, meskipun Gus Yasin punya popularitas tinggi dan memiliki basis dukungan karena telah berkuasa selama 5 tahun.
Meski begitu, ujar Agus, siapapun calonnya, semua berpulang pada konstelasi peta politik mendatang antara PDIP dengan partai-partai politik yang menjadi koalisinya pada Pemilu 2024 mendatang.
Saat ini nama putra sulung Presiden Jokowi, yang juga merupakan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut berpeluang dicalonkan PDIP sebagai bakal calon gubernur dalam Pilgub Jateng 2024 mendatang.
“Gibran disebut sebut berpeluang dicalonkan di Pilgub Jateng, tapi tak sedikit yang menariknya ke bursa Pilkada DKI," ucapnya.
"Ada pula nama Hendi mantan Walikota Semarang yang kini menjabat Kepala LKPP, juga berpotensi dicalonkan PDIP. Tapi, prinsipnya, pemenang kontestasi Pilgub mendatang adalah parpol yang mampu mengolaborasi kekuatan tokoh yang merepresentasikan kalangan nasionalis dan Islam (Nahdliyyin),” tutupnya.
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Guna Atasi Masalah Investasi, Wihaji dan Irwan Hidayat Layak Pimpin Jateng
Berita 10 bulan lalu
Lima Kader NU Miliki Peluang Pimpin Jateng, Dekan Fisip Unwahas: Salah Satunya Wihaji
Berita 1 tahun lalu
Imam Asyari Dilantik Sebagai Ketua KADIN Batang
Berita 2 tahun lalu
Cuti Lebaran Nekad Bawa Mobdin dan Bolos Kerja, ASN Batang Bakal Disanksi Bersihkan Komplek Pemda
Berita 2 tahun lalu
Bupati Batang: KPM Bebas Belanja Sembako di Mana Saja
Berita 2 tahun lalu
Baca Juga
Bank Jateng Dukung Program 'AmByar Pak To' untuk Tingkatkan Kesadaran Pajak Restoran di Blora
Berita 45 menit lalu
Kebakaran SPBU di Pati, Satu Orang Tewas Terjebak Dalam Mobil
Berita 1 jam lalu
Kebakaran Hanguskan Enam Kios di Kawasan Terminal Kampung Rambutan
Berita 1 jam lalu
10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?
Berita 2 jam lalu
15.600 Orang di Kudus Nganggur, Ini Kata Pemkab?
Berita 3 jam lalu
Terkini
FIKOM Unika Gelar Internship Fair, Terbuka untuk Mahasiswa-Murid SMK
Video 42 menit lalu
Bank Jateng Dukung Program 'AmByar Pak To' untuk Tingkatkan Kesadaran Pajak Restoran di Blora
Berita 45 menit lalu
Front One HK Resort Semarang Hadirkan Fasilitas “Fortuna Spa”
Video 1 jam lalu
Kebakaran SPBU di Pati, Satu Orang Tewas Terjebak Dalam Mobil
Berita 1 jam lalu
Kebakaran Hanguskan Enam Kios di Kawasan Terminal Kampung Rambutan
Berita 1 jam lalu
Front One HK Resort Semarang Hadirkan Fortuna Spa dengan Sensasi Pemandangan
Senggang 1 jam lalu
10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?
Berita 2 jam lalu
15.600 Orang di Kudus Nganggur, Ini Kata Pemkab?
Berita 3 jam lalu
Sumarno: Pertumbuhan Industri dan Pertanian di Jateng Perlu Keseimbangan
Berita 4 jam lalu
Lapas Brebes Tandatangani Kerjasama Tugas dan Fungsi Pemasyarakatan dengan Polres Brebes
Berita 4 jam lalu
FIKOM Unika Gelar Internship Fair, Diikuti Delapan Perusahaan dan Terbuka untuk Mahasiswa-Murid SMK
Berita 5 jam lalu