Jadi Calon KSAD TNI, Letjen Dudung Sempat Lontarkan Pernyataan Kontroversial
Dudung menyampaikan pesan kepada para prajurit agar tidak terlalu fanatik pada suatu agama.
Rabu, 17 November 2021 | 11:46 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Ririn
KUASAKATACOM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Rabu (17/11/2021). Pelantikan tersebut bakal dilakukan di Istana Negara, Jakarta ini akan dimulai pada pukul 13.30 WIB.
Pelantikan Dudung sebagai KSAD menyusul Jenderal Andika Perkasa yang diangkat sebagai Panglima TNI. “Pelantikan Panglima (TNI) insyaAllah besok, Rabu (17/11/2021).” tutur Jokowi usai meresmikan Tol Serang-Panimbang, Selasa (16/11/2021).
BERITA TERKAIT:
Jadi Calon KSAD TNI, Letjen Dudung Sempat Lontarkan Pernyataan Kontroversial
Perjalanan Karir Letjen Dudung Abdurachman, Calon KSAD TNI
Hari Ini Jenderal Andika Dilantik Jadi Panglima TNI, Letjen Dudung KSAD
Terlepas dari pelantikan tersebut, nama Letjen Dudung Abdurachman sebelumnya sempat menceruat di media massa lantaran pernyataannya yang dinilai memicu kontroversi.
Dudung saat menjabat Panglima Kostrad, dalam kunjungan kerja di Bandung, menyampaikan pesan kepada para prajurit agar tidak terlalu fanatik pada suatu agama. Pernyataan Dudung itu disampaikan di depan para personel Yon Zipur 9 Kostrad dan Ibu Persit.
Selain itu, Dudung juga menyampaikan kepada para prajurit agar tak mudah terprovoksi pada berita bohong atau hoaks. "Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama karena semua agama itu benar di mata Tuhan." ucap Dudung, Selasa (14/9/2021).
Pernyataan Dudung itu sontak menuai banyak kritik, termasuk dari Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia KH M Cholil Nafis yang menyanggah Dudung, bahwa persepsi semua agama benar adalah kurang tepat.
Menurut Cholil, setiap pemeluk agama meyakini bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang benar sesuai keyakinannya.
“(Pernyataan) ’Semua agama benar’. Itu menurut Pancasila untuk hidup bersama di Indonesia. Tapi dalam keyakinannya masing-masing pemeluk agama tetap yang benar hanya agama saya. Nah, dalam bingkai NKRI kita tak boleh menyalahkan agama lain apalagi menodai. Toleransi itu memaklumi bukan menyamakan," tulis KH Cholil Nafis di Twitter, dilansir pada Rabu (17/11/2021).
***tags: #letjen dudung abdurachman #ksad tni #kontroversial
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Viral! Cafe di Thailand Sediakan Kopi dengan Topping Mie Instan
03 Juli 2024
Seorang Ojol Dapat Order Antar Mie Berisi Sabu, Polisi: Masih Kita Selidiki
03 Juli 2024
Tanggapi Desakan Menkominfo Mundur, Presiden RI: Semua Sudah Dievaluasi
03 Juli 2024
SAR Semarang Gelar Doa Bersama Jatuhnya Hely Rescue di Dieng
03 Juli 2024
Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 700 Meter
03 Juli 2024
20 Serdik Sespimma Polri Angkatan 71 Laksanakan PKP di Polres Semarang
03 Juli 2024
HUT ke-78 Bhayangkara, 67 Anggota Polres Semarang Naik Pangkat
03 Juli 2024
Yoyok Sukawi Pantau Latihan PSIS di Kick Off POJ
03 Juli 2024
BPS Sebut Kota Semarang Alami Deflasi Dua Bulan Berturut-turut
03 Juli 2024