Lestarikan Warisan Budaya, Chaca Ajak Pelajar di Kendal Membatik

Chaca dalam kegiatan itu mengatakan dirinya akan berupaya mempromosikan berbagai ragam corak batik Kendal baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Jumat, 23 September 2022 | 12:09 WIB - Didaktika
Penulis: UJ . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Kendal– Untuk membumikan warisan budaya tak benda asli Nusantara yang sudah diakui UNESCO, Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah akan berusaha melestarikanya dengan mendirikan kampung batik Motif Khas Kendal. Hal tersebut diawali dengan mengajak generasi muda khususnya para pelajar dari semua tingkat dengan cara membatik tulis bersama, di SMK N 1 Kendal, Jumat (23/9/2022).

Kegiatan persembahan membatik yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, itu hasilnya akan dipersembahkan untuk Bupati Kendal dan istrinya. Tidak cukup berhenti disitu, kegiatan membatik ini dilakukan supaya para anak-anak khususnya generasi millenial bisa mengenal warisan budaya leluhurnya serta selalu menjaga merawatnya dengan mempelajari cara membatik Tulis yang kini semakin langka dijumpai dipasaran.

BERITA TERKAIT:
Miliki Produk Unik dan Eye Catching, Membuat Stand Dekranasda Jateng Diserbu Pembeli
Bernilai Ekonomi Tinggi, Kemenkumham Jateng Dorong Batik Lapas Permisan Didaftarkan Mereknya
Kunjungi Zie Batik, Puan Maharani Dorong UMKM Eco Green Terus Dikembangkan untuk Jaga Lingkungan
Riyanti Puji Astuti, Pemilik Brand Kainkubiru, Batik Ramah Lingkungan sebagai Bentuk Kepedulian pada Kelestarian Alam 
Dukung Pertumbuhan Produk Lokal, Harris Hotel Sentraland Semarang Ajak UMKM Berkolaborasi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, persembahan membatik itu dibuat diatas kain sepanjang 10 meter dan diikuti oleh perwakilan pelajar dari semua jenjang pendidikan, baik SLB, SD, SMP, SMA & SMK. Dengan mengusung membatik tematik sesuai geografis dan kondisi alam yang ada di Kabupaten Kendal. Sehingga kreatifitas pelajar beragam corak pun batik akan mewarnai kain tersebut mulai dari corak batik pesisir hingga corak batik pegunungan.

“Ada motif kopi, peta Kendal, flora dan fauna serta beberapa ikon lainya bisa dituangkan di kain batik sepanjang 10 meter, bahkan anak Sekolah Luar Biasa pun juga terampil membatik,” ujarnya.

Salah seorang peserta membatik, Andin mengungkapkan adanya kegiatan membatik ini tak hanya sebatas untuk memperkenalkan dan menanamkan kecintaan akan membatik. Akan tetapi kita juga bisa menjaga kelestarianya ditengah gempuran tekhnologi, atau nguri-nguri membatik sebagai aset dan warisan yang membanggakan yang dipunyai oleh bangsa indonesia yang oleh UNESCO sudah ditetapkan sebagai warisan budaya lisan dan non benda.

"Kita sebagai Pelajar kelas VI Sekolah Dasar Negeri Podosari Cepiring dengan belajar bersama-sama tidak lagi ada kesulitan dalam membatik sesuai di sekolah, karena sudah ada ekstra pelajaran membatik,” katanya.

Istri Bupati Kendal Wynne Frederica atau yang kerap disapa Chaca dalam kegiatan itu mengatakan dirinya akan berupaya mempromosikan berbagai ragam corak batik Kendal baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Bahkan ketua tim penggerak PKK Kendal tersebut mempunyai mimpi kepala negara dan ibu negara berkesempatan mengenakan batik Kendal, sebab menurutnya dukungan kepala negara sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan batik suatu daerah. "Supaya batik Kendal terjaga dengan baik serta minimal dikenal warganya sendiri dan menjadi berkelas, kedepan bakal mendirikan Kampung batik dan seragam Dinas ASN,” katanya.

"Hasil batik karya pelajar ini akan saya pakai bersama mas Bupati, di peringatan hari batik nasional oktober mendatang," imbuh Chaca.

***

tags: #batik #kabupaten kendal #bupati kendal #unesco

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI