Hingga Kini Tidak ada WNI Menjadi Korban Ledakan Bom di Taksim Turki

KUASAKATACOM, Jakarta- Hingga kini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom di daerah Taksim, Istanbul, Turki, yang terjadi pada Minggu ?(13/11/2022) pukul 16.20 waktu setempat.

Hal itu disampaikan Kedutaan Besar RI di Ankara, melalui keterangan resminya Senin (12/11). Pihak kepolisian Turki saat ini masih menyelidiki peristiwa tersebut. "Hingga saat ini tidak terdapat informasi mengenai WNI yg menjadi korban," tulis pernyataan resmi KBRI Ankara. 

BERITA TERKAIT:
WNI Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan Buntut Serangan Israel ke Iran
WNI di LA Diimbau Perhatikan Keamanan di Tengah Protes Razia Imigrasi
Satu WNI Meninggal Dunia akibat Nekat Masuk Makkah Lewat Gurun
Sebanyak Enam WNI Ditangkap Kepolisian Saudi atas Dugaan Promosi Dam Ilegal
Sebanyak 117 WNI Nekat Gunakan Visa Kerja untuk Berhaji, Ini Akibatnya!

Kasus ledakan bom tersebut mengakibatkan 53 orang mengalami luka- luka dan enam orang tewas.

Lokasi kejadian tersebut adalah salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI, yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul.

Kini KBRI Ankara dan KJRI Istanbul, terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi.

Berdasarkan catatan KJRI Istanbul, jumlah WNI yang menetap di Istanbul sekitar 500 orang.

Adanya ledakan bom itu, membuat pihak KBRI Ankara dan KJRI Istanbul mengeluarkan imbauan agar masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan mendesak.

Para WNI di Istanbul dan sekitarnya juga diminta segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI bila berada dalam keadaan darurat.

Aksi serangan bom yang terjadi di Taksim, Istanbul dikecam oleh Pemerintah Indonesia, dan juga disaat bersamaan menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban meninggal dan luka-luka.

Para pelaku yang bertanggungjawab atas kejadian ledakan bom itu diharapkan Pemerintah Indonesia dapat segera ditangkap.

Pemerintah Indonesia juga menghargai keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk tetap menghadiri pertemuan G20 di Indonesia di tengah kedukaan ini.