PA 212 Ngotot Tolak Israel, Akmal: Mereka Lolos Kualifikasi

KUASAKATACOM, Jakarta- Beberapa hari ini, jagad dunia maya dihebohkan adanya pro kontra terkait Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia, namun adanya penolakan kehadiran Israel pada ajang bergengsi itu membuat posisi tuan rumah Indonesia terancam.

Bahkan sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan konferensi pers terkait Piala Dunia U-20, dalam kompres tersebut Jokowi meminta untuk tidak mencampurkan urusan olah raga dengan politik.

BERITA TERKAIT:
Ikuti TC Timnas U-20 di Qatar, Iqbal Gwijangge Harap Bisa Tembus Tim Inti
Arkhan Kaka Terkesan dengan Fasilitas TC Timnas U-20
Indonesia Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 di 2025 
Uruguay Berhasil Jadi Juara Piala Dunia U-20, Israel Raih Posisi Tiga
Lagu Glorious Milik Weird Genius Tetap Jadi Lagu Resmi Piala Dunia U-20 2023 Meski Argentina yang Jadi Tuan Rumah

Usai pernyataan itu, pro kontra masih terus berlangsung dan menariknya dalam sebuah diskusi di sebuah televisi nasional Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin diundang menjadi salah satu narasumber bersama pengamat sepakbola Akmal Marhali di program Catatan Demokrasi.  

Novel Bamukmin saat diberi kesempatan menyampaikan pendapat mengatakan menolak keras kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. "Ini sangat berbahaya, sama saja kita mendukung terorisme, pembunuhan. Ini pengkhianatan terhadap negara, Pancasila dan Undang-undang," kata Novel dengan raut wajah bersemangat.

"Kalau mau memaksakan datang ke Israel, silahkan jangan tinggal disini, silahkan tinggal di Israel saja atau negara lain," sambung Novel.

Akmal Marhali pun dengan tenang menyampaikan pendapatnya sekaligus menyanggah argumen yang dibangun Novel Bamukmin. Ia pertama menyoroti soal kenapa baru sekarang PA 212 menolak kehadiran perwakilan Israel di Indonesia. 

Dalam catatan Akmal, baru Februari 2023 lalu ada atlet Israel datang ke Indonesia bertanding di Velodrome Rawamangun. Kemudian di Januari, ada atlet menembak dari Israel. 

Tidak hanya itu, bahkan di tahun 2022 ada atlet panjat dinding juga ke Indonesia. Puncaknya pada 24 Maret 2022, ada agenda Inter-Parliamentary Union (IPU) yang digelar 4 hari di Indonesia dan dihadiri oleh delegasi dari Israel. "Nah di IPU itu tepat kalau mau bicara soal politik, bukan di sepak bola," tandasnya.

Akmal juga menyebut dalil dalam ayat suci Al Qur'an untuk memperkuat argumennya. "Ayat ini Al-Maidah ayat 8 asbabun nuzulnya dalam Kitab Ibnu Katsir dan tafsir Al Maraghi itu dijelaskan bahwa ketika itu fathu Makkah, nabi ingin masuk ke dalam Ka'bah. Ketika mau masuk ke dalam Ka'bah yang pegang kunci Ka'bah adalah Yahudi," kata Akmal. 

"Kemudian sahabat Ibnu Abbas bilang, ya Rasulullah ambil kuncinya, serahkan ke Ali Bin Abi Thalib karena kita yang paling berhak untuk memegang kunci itu," sambungnya.

Akmal menambahkan kemudian nabi masuk minta kepada Utsman bin Abi Thalib masuk ke dalam Ka'bah membersihkan gambar peninggalan Nabi Ibrahim baru Ustaz tawaf satu putaran, Jibril turun. 

"Turunlah ayat ini. Yang artinya kalau dalam konteks misalnya Piala Dunia kali ini Israel itu punya hak untuk ikut piala dunia karena berdasarkan kualifikasi, bukan berdasarkan keinginan politik, bukan berdasarkan keputusan politik, bukan juga berdasarkan hadiah politik, tapi dia lolos kualifikasi," ujar Akmal.

Ia menegaskan seharusnya sepak bola bisa dijadikan alat diplomasi paling ampuh untuk perdamaian dunia. Seperti perseteruan Inggris melawan Argentina yang diselesaikan lewat sepak bola.

Adapula Korea Utara-Korea Selatan yang bersitegang sampai 20-an tahun, namun bisa mencair lewat sepak bola. Ada juga Irak dan Iran yang diselesaikan lewat sepak bola, termasuk Iran Amerika Serikat yang perlahan diselesaikan lewat sepak bola.

"Dan semoga Israel Palestina kemudian bisa diperjuangkan lewat sepak bola," kata Akmal.