Kebakaran Gunung Merbabu Sebabkan 91 Orang Mengungsi 

Rinciannya, 47 orang asal Dusun Gedong dan 44 warga Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan.

Senin, 30 Oktober 2023 | 14:52 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - kebakaran hutan dan Lahan (karhutla) Gunung Merbabu belum dapat dipadamkan hingga Minggu (29/10). Berdasarkan catatan hingga Jumat (27/10) kebakaran telah mencapai 489,07 hektare. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setidaknya ada 91 jiwa saat ini mengungsi karena bencana tersebut. Mereka terdiri dari orangtua dan anak-anak yang mengungsi di Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BERITA TERKAIT:
Kebakaran Landa Sebuah Rumah di Kalideres, Satu Orang Tewas
Kebakaran Gunung Merbabu Sebabkan 91 Orang Mengungsi 
Diduga Gesekan Ranting Pohon, Lahan Gunung Merbabu di Getasan Semarang Terbakar
Kapolres Wonogiri Imbau Masyarakat Waspadai Risiko Kebakaran Hutan
Hutan di Grobogan Terbakar, Setengah Hektar Lahan Hangus

Rinciannya, 47 orang asal Dusun Gedong dan 44 warga Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan.

“Yang lain mengungsi di rumah-rumah keluarga dan sebagian memilih tidak meninggalkan rumah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (30/10/2023). 

Dia mengatakan, lokasi lahan terbakar meliputi wilayah Dusun Sokowulu dan Ngaduman di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Api kemudian menyebar hingga Puncak Syarif dan Puncak Suwanting di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

“Sementara lahan terbakar di wilayah Kabupaten Boyolali terpantau dalam skala kecil. Sabana 2 yang berada di wilayah Selo, Boyolali terpantau masih aman,” katanya.

Menurutnya, saat ini tim gabungan terus berupaya memadamkan api, memantau pergerakan titik api, melakukan langkah mitigasi dan membuka dapur umum. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik makanan, matras, masker filter dan oksigen portable.


 

***

tags: #kebakaran hutan #karhutla #gunung merbabu #mengungsi #bnpb

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI