Ikuti Perkembangan Kurikulum, IPB Jajaki Kerjasama dengan Dreamlight

Sebagai pelaku dan berpengalaman lebih dari tiga dasawarsa di dunia media, maka Dreamlight perlu mengakomodasi revolusi dalam penggunaan piranti media ke sebuah museum.

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37 WIB - Didaktika
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Ungaran- Dreamlight World Media yang sudah berpengalaman di Industri media hampir 30 tahun menjadi partner banyak institusi pendidikan baik menengah maupun tinggi dalam menggodok kurikulum terus mengikuti perkembangan zaman terutama dalam teknologi industri media.

Hal itu disampaikan founder Dreamlight World Media (DWM), Eko Nugroho, MBA/2024) saat menerima kunjungan Pembantu Rektor I Bidang Akademi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Denny Noviana beserta staf pengajar Kamis (4/5/2024) di kantor DWM, Ungaran,di Kabupaten Semarang

BERITA TERKAIT:
DWM Gelar I am Gamer, I am Human untuk Gen Z
Sedarurat Apa Anak Kecanduan Games Online? Begini Silang Pandangan Para Orang Tua
Beternak Itu Menyenangkan. Begini Kiat Praktisi Hewan untuk Peternak Pemula
Memburu Trio Penjelajah Dunia, Siswa SMK Kartika Cendekia Purworejo Menemukannya di Ungaran
Perjalanan Dreamlight dari Rumah Produksi, Sekolah Media Sampai Museum

"Kami menyadari begitu cepat dan signifikan perkembangan teknologi media. Peralatan baru yang ada sekarang ini, akan segera tergantikan yang lebih baru lagi, begitu seterusnya," ucap Eko Nugroho, dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Kunjungan itu untuk menjajagi kemungkinan kerjasama akademik terutama perkuliahan luar kelas, "Hal ini mengingat IPB memiliki sekolah vokasi jurusan Komunikasi Digital dan Media," jelas Denny Noviana didampingi Dr.f Aceng Hidayat Dekan Sekolah Vokasi prodi Komunikasi Digital dan Media.

Vokasi merupakan pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan keterampilan, kompetensi, dan keahlian teknis.

"Kami sudah pula membuka program D4 dengan 17 prodi. Ini bukti jurusan Komunikasi Digital dan Media sangat diminati," begitu. Aceng Hidayat  menambahkan.

Kunjungan itu diterima founder DWM Eko Nugroho. MBA dan Larissa Nugroho, BA, MA Kepala Dreamlight Creative School (DLCS) untuk kemudian menengok fasilitas DWM. Antara lain studio immersive dan DMX (Dreamlight Media Xperience).

Sebagai pelaku dan berpengalaman lebih dari tiga dasawarsa di dunia media, maka Dreamlight perlu mengakomodasi revolusi dalam penggunaan piranti media ke sebuah museum, yaitu Dreamlight Media Xperience (DMX).

"Teknologi media yang begitu cepat berubah, membuat kita tergopoh mengikutunya. Itu yang mendasarikami mendirikan museum media," kata Eko Nugroho.

***

tags: #dreamlight world media (dwm) #institut pertanian bogor #kabupaten semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI