Tak Ada Kenaikan Angka DBD di Jepara, Dinkes: Situasi Terkendal

Mudrikatun menjelaskan bahwa ada 141 pasien yang masuk dalam kategori Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) dan 132 kasus Demam Dengue (DD).

Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:21 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, JeparaDinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memastikan tidak terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data dari E-DBD mencatat bahwa dalam rentang waktu minggu lalu, 12-18 Mei 2024, terdapat 9 kasus yang terindikasi DBD.

"Tidak ada peningkatan kasus DBD. Situasinya masih terkendali," kata Kepala Dinkes Jepara, Mudrikatun, pada Kamis, 23 Mei 2024.

BERITA TERKAIT:
Tak Ada Kenaikan Angka DBD di Jepara, Dinkes: Situasi Terkendal
Gandeng Dinas Kesehatan, Rutan Salatiga Lakukan Fogging ke Semua Area
Kasus DBD di Demak Meningkat, Warga Diimbau Waspada
Kasus DBD Meningkat, Pemkab Demak Gencar Ajak Masyarakat Lakukan PSN 
Sembilan Orang di Blora Meninggal Dunia karena DBD 

Mudrikatun menjelaskan bahwa ada 141 pasien yang masuk dalam kategori Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) dan 132 kasus Demam Dengue (DD).

"Dari jumlah itu, 132 adalah kasus demam dengue, bukan DBD. Untuk memastikan diagnosis DBD, diperlukan pemeriksaan virologi, dan rata-rata yang masuk di rumah sakit adalah kasus demam dengue (DD)," jelasnya.

Dalam periode 1 Januari hingga 18 Mei 2024, E-DBD mencatat sebanyak 3282 kasus KDRS dengan 2950 kasus DD. Sementara itu, terdapat 20 pasien DBD yang meninggal dari total 312 pasien yang didiagnosis mengidap DBD.

Mudrikatun menyatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap DBD semakin meningkat, sehingga saat muncul gejala awal DBD, pasien langsung dibawa ke rumah sakit.

"Masyarakat semakin sadar; ketika mengalami demam selama 2 hari dan muncul bercak-bercak merah, mereka langsung membawa ke rumah sakit. Gejala awal ini kemudian didiagnosis sebagai DD," ungkapnya.

Persebaran DBD di Jepara dinilai semakin mengkhawatirkan, terutama setelah penelitian vektor yang dilakukan oleh Kemenkes RI menemukan varian Serotipe Den 3 setelah kasus DBD meningkat.

Hal ini berarti bahwa dalam telur nyamuk yang menetas menjadi jentik dan kemudian menjadi nyamuk dewasa, telah terkontaminasi dengan virus DBD.

Dinkes pun menghimbau masyarakat untuk meningkatkan upaya pembasmian sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan dengan menerapkan 5M plus.

Sebelumnya, Jepara masuk dalam peringkat 2 kasus kematian DBD terbanyak dengan jumlah 20 kasus.

***

tags: #dbd #dinas kesehatan #jepara

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI