Ramai Kabar Pegi Perong Korban Salah Tangkap! Keluarga Ungkap Kejanggalan 

"Kadang dari SMP diajak kerja daripada maen-maen yang gak karuan lah, mending cari duit," jelas Rudi.

Senin, 27 Mei 2024 | 10:26 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Bandung - Pegi alias Perong ditetapkan sebagai satu dari tiga DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon yang terjadi 2016 lalu. Kini Pegi telah ditangkap oleh Polda Jabar. 

Meski begitu banyak pihak Pegi menjadi kambing hitam alias korban salah tangkap. Menurut Rudi, ayah Pegi Perong, anaknya ada di Bandung bersamanya saat kasus Vina Cirebon terjadi. Rudi pun membantah anaknya terlibat.

BERITA TERKAIT:
Update Kasus Vina Cirebon: Enam Jaksa Teliti Berkas Perkara Pegi 
Ingat Deolipa Pengacara Bharada E? Buka Suara Kasus Vina Cirebon, Sebut Pegi harus Bebas
Janggal! Polisi Beberapa Kali Bungkam Mulut Pegi Saat Konferensi Pers 
Pegi Ditangkap dan Dua DPO Lain Dihapuskan Polda Jabar, Hotman Paris: Darurat Hukum, Jokowi Please Help
Ramai Kabar Pegi Perong Korban Salah Tangkap! Keluarga Ungkap Kejanggalan 

Pengakuan mengajutkan keluar dari mulut ayah Pegi, Rudi Irawan. Rudi mengaku di malam pembunuhan Vina dan Eky, putrannya, Pegi bersama dirinya di Bandung.

Ayah Pegi membantah jika anaknya terlibat dalam kasus pembunuhan Vina, apalagi disebut sebagai otak dari pembunuhan tersebut.

"Anak saya tidak bersalah kenapa jadi tersangka," kata Rudi dikutip dari akun Youtube Pengacara Toni, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Rudi, sudah sejak lulus SMP Pegi sering ikut bekerja dengan dia sebagai kuli bangunan. Diketahui ayah Pegi berprofesi sebagai tukang, yang sering mendapat proyek bangunan.

Bahkan menurut Rudi, Pegi Setiawan sudah ikut bekerja dengan dia sejak masih sekolah di SMP terbuka.

"Kadang dari SMP diajak kerja daripada maen-maen yang gak karuan lah, mending cari duit," jelas Rudi.

Tak selalu ikut sang ayah, Pegi terkadang jadi kuli bangunan diajak oleh pamannya yang berprofesi sama. Rudi menuturkan, pada tahun 2016 Pegi sedang berada di Bandung bersama dirinya. Dirinya saat itu mendapat borongan pada tanggal 13 Juli 2016, dan berangkat ke Bandung pada tanggal 17 Juli 2016.

"Namanya Pak Agus daerah Rancamanyar Bandung, bangun rumah tinggal," ungkapnya. Rudi bersama beberapa anak buahnya pergi lebih dulu ke Bandung, sementara Pegi menyusul.

"Pegi nyusul antara jarak seminggu, ditelepon saya katanya masih kagok lagi kerja di Cirebon," jelas Rudi lagi.

Menurut Rudi, sebagai kenek, Pegi digaji Rp 100 ribu per harinya dan tidak mendapat libur. "Gak ada libur nonstop, minggu juga kerja terus. Tinggal di mes yang ngebangun rumah, di bedeng," kata dia lagi.

Kemudian pada Agustus 2016, ia mengetahui kejadian Vina dan Eky dari anak buahnya yang sedang berkumpul di bedeng. Diakui Rudi, ia baru tahu kabar kejadian itu di hari kedua pada malam harinya.

Saat itu kata dia, Pegi juga ada bersama dia menyaksikan video yang beredar soal kabar meninggalnya Vina dan Eky.

Pun saat kejadian, Rudi memastikan kalau putranya itu ada bersama dirinya di bedeng.

"Pas kejadian Pegi ada di lokasi tidak pernah pulang. Pegi ada di Bandung sama saya saat kejadian, teman-temannya ada di situ menyaksikan," tegasnya.

Soal pernyataan Aep, Rudi pun dengan tegas membantahnya. Namun Rudi membenarkan kalau Pegi memiliki motor smash warna pink seperti yang disampaikan oleh Aep.

"Saya kecewa banget, ini kan ga ada bukti, padahal Pegi ada di tempat kerja, gak di Cirebon," jelas dia.
 

***

tags: #pegi #vina #cirebon #korban salah tangkap

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI