Jaga Laju Inflasi, Pemprov Jateng Hadirkan Program Si-Manis Mart

Laju inflasi seringkali dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan dan stok pangan.

Kamis, 20 Juni 2024 | 16:51 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus berinovasi dalam menjaga stabilitas harga pangan dan laju inflasi di wilayahnya. Salah satunya melalui program Sinergi inflasi Makin Harmonis (Si-Manis) Mart yang dibuka di Pasar Bulu, Kota Semarang. Program itu adalah bentuk kolaborasi Pemprov Jateng, Pemkot Semarang serta instansi terkait pengendalian inflasi. Di antaranya Satgas Pangan, BUMD, BI, Bulog, dan BPS.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana usai meninjau kios Si-Manis Mart di Pasar Bulu, Kota Semarang, Kamis (20/6/2024).
"Ini upaya untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas harga di pasar," ucap Nana. 

BERITA TERKAIT:
Bupati Sragen Ajak Masyarakat Tanam Cabai untuk Tekan Inflasi
Jaga Laju Inflasi, Pemprov Jateng Hadirkan Program Si-Manis Mart
Jokowi Serahkan Penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah Berkinerja Terbaik Tahun 2024 ke Pemprov Jateng
Mei 2024 Laju Inflasi Jateng Terkendali, Pemprov Komitmen Rutin Pantau Harga Pasar
LKPJ Anggaran 2023, DPRD Kota Semarang Sarankan Antisipasi Inflasi

Gagasan program itu, jelas Nana muncul berdasarkan sejumlah program yang sudah ada sebelumnya seperti gerakan pasar murah (GPM), operasi pasar, sampai intervensi pangan murah. "Si-Manis Mart ini akan menjadi program jangka panjang dan menjadi pilot project. Pertama kami buka di Pasar Bulu, berikutnya akan dibuka di Pasar Karangayu," jelasnya.

Inovasi tersebut, diharapkan Nana dapat segera diimplementasikan di delapan daerah lain yang indeks harga konsumennya (IHK) tinggi. Ia akan bekerjasama dengan kabupaten/kota lain untuk mewujudkan program serupa. 

Nana mengatakan tujuan program tersebut untuk menjaga inflasi dan stabilitas harga. Selain itu, memberi pengaruh psikologis kepada para pedagang lain. Terutama dalam menerapkan harga pangan sesuai harga acuan pemerintah (HAP). Ia menambahkan, Si-Manis Mart juga memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Selain itu, juga untuk menjaga ketersediaan stok barang.

Sebagai informasi, harga bahan pokok yang dijual di Si-Manis Mart per 20 Juni 2024 antara lain beras SPHP seharga Rp59.000, beras ceva Rp75.000, minyak goreng Rp14.000, gula pasir Rp17.000, telur ayam Rp25.000, bawang merah Rp38.900, bawang putih Rp38.900, cabai rawit Rp35.900, dan cabai keriting Rp55.000.

"Untuk pembelian kami batasi. Misal seorang beli beras maksimal 10 kg, cabai, bawang, dan telur dibatasi 2 kg. Kami tidak cari keuntungan dan hanya menjaga stabilitas harga. Makanya waktunya juga kami batasi, kalau harga sudah stabil kita evalusi lagi," kata Nana.

Diketahui bahwa laju inflasi seringkali dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan dan stok pangan. Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Jateng selama ini sudah optimal untuk menekan laju inflasi.

Hasilnya belum lama ini TPID Jateng menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Bahkan laju inflasi di Jateng saat ini sebesar 2,66 persen atau di bawah rata-rata nasional sebesar 2,84 persen. "Inilah  pentingnya kolaborasi dalam menekan inflasi,” tandas Nana. 

Seorang pembeli, Riris mengaku, sudah sering membeli di kios Si-Manis Mart karena harganya lebih murah dari yang lain. Biasanya ia belanja beras, telur, dan gula. "Beli di sini karena murah. Harga gula kalau di luar Rp18.000 ribu, di sini Rp16.000," ujar warga Kota Semarang ini. 

***

tags: #inflasi #pemerintah provinsi jawa tengah #presiden joko widodo #pj gubernur jawa tengah #nana sudjana

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI