Shinta Nana Sudjana: Luka Batin Ortu Pengaruhi Pola Asuh Anak

Tujuan dari KERABAT adalah mengubah perilaku masyarakat Indonesia.

Rabu, 26 Juni 2024 | 19:47 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Penjabat Ketua TP PKK Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana mengajak para orang tua tak abai terhadap kesehatan mental. Bukan tanpa alasan, mental health berpengaruh pada pola asuh terhadap anak, bila tak ditangani bisa jadi bom waktu yang berimbas pada anak. Hal itu diungkapkan Shinta, saat membuka Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT), Rabu (26/6/2024). 

Ajang yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu, digelar secara luring di Ballroom Hotel Harris Kota Semarang, mengangkat tema Kenali luka psikologis orang tua : Hadirkan keluarga penuh cinta. 

BERITA TERKAIT:
Nana Sudjana: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI
Dinilai Berhasil sebagai Ketua TPPS, BKKBN Anugerahi Nana Sudjana Dharma Karya Kencana
Kodam Diponegoro-BKKBN Upayakan Tekan Kasus Stunting Melalui Gerakan "Kembali ke Meja Makan"
Nana Sudjana: Gerakan Kembali ke Meja Makan Jadi Momentum Untuk Perhatikan Keluarga

Shinta mengatakan, permasalahan mental tidak hanya berdampak pada diri orang yang mengalami. Imbas dari problem mental yang tidak terselesaikan bisa jadi memengaruhi aspek sosial dan pola asuh anak. "Luka psikologi yang dimiliki oleh orangtua, dimungkinkan nantinya akan berdampak pada pengasuhan yang diberikan kepada anaknya," ujarnya. 

Sehingga melalui KERABAT, kader PKK dan seluruh warga menyadari dan mau menginstrospeksi diri. Harapannya, kesadaran tersebut juga memperbaiki pola asuh anak. 

Ini menurutnya penting. sebab pola asuh yang baik juga memengaruhi kesehatan anak. Terlebih, saat ini tengah digalakkan intervensi penimbangan dan pengukuran bagi calon pengantin, balita dan perempuan hamil. Tujuannya untuk memetakan kejadian stunting secara real berdasarkan alamat dan identitas pasti. "Kami berharap, kader Bina Keluarga Balita (BKB) mengetahui dan menindaklanjuti apabila diri atau orang di sekitar mengalami luka psikologis. Sehingga terwujud keluarga yang sehat dan penuh dengan cinta kasih," imbuhnya. 

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan, tujuan dari KERABAT adalah mengubah perilaku masyarakat Indonesia. Tujuan akhirnya, adalah menciptakan generasi emas bebas stunting

"Salah satu inovasi dari BKKBN adalah bagaimana membimbing  belajar bersama, agar menjadi orang tua dan pengasuh yang baik. Karena pengasuhan ini penting untuk tumbuh kembang anak, menjadi berkualitas," ungkapnya. 

Menurutnya, KERABAT sudah memasuki seri ke-enam. Di  tahun ketiga penyelenggaraan, baru kali ini acara ini dihelat secara luring di mana biasanya melalui zoom dan Youtube. Hal ini dilakukan untuk menyongsong Hari Keluarga Nasional ke -31 yang digelar di Kota Semarang, 29 Juni 2024. 

Pada seri tersebut, Kerabat menghadirkan pembicara  Asisten Vice President Product Operation PrimaKu dr. Gilang Edy. Founder Parenting Schooll Indonesia Sukmadiardi Perangin-angin  dan dari Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Komang. 

Selain dihelat secara luring, KERABAT seri ke-6 juga dapat disaksikan pada laman Youtube https://www.youtube.com/watch?v=_SMMNAm9FT4 .

***

tags: #bkkbn #stunting #kesehatan mental #hari keluarga nasional #tp pkk

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI