Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Foto: Istimewa

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Foto: Istimewa

Wakil Ketua MPR: Ada Tiga Kunci Keberhasilan PPKM Darurat

Faktor ketiga adalah peran para tokoh masyarakat, kiai, stakeholder terkait, termasuk media untuk memberikan keteladanan terkait disiplin protokol kesehatan.

Selasa, 06 Juli 2021 | 15:45 WIB - Ragam
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyebut kebijakan PPKM Darurat untuk menekan penyebaran corona sudah tepat. Namun, ia mengingatkan PPKM Darurat mesti dijalankan dengan cermat agar efektif menekan lonjakan kasus Covid-19.

"Ini mengindikasikan bahwa skema pemerintah menangani Covid-19 yang sebelumnya dianggap Juli akan menurun atau hilang, ternyata semakin besar dan angkanya fantastis. Kebijakan PPKM Darurat saat ini yang diambil pemerintah sudah tepat. Tetapi kita patut mengevaluasi karena sejak PSBB, PPKM, ternyata hasilnya justru meningkat Covid-19. Artinya belum efektif," ungkap Jazilul, Selasa (6/7).

BERITA TERKAIT:
Waket MPR Lestari Moerdijat Ajak Kalangan Muda Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja
Ahmad Basarah Tolak Keras Upaya Pembubaran Ponpes Gontor
Muncul Wacana Penghapusan Madrasah, Wakil Ketua MPR: Saya Menentang Keras!
PAN Tunjuk Yandri Sebagai Wakil Ketua MPR Gantikan Zulkifli
Penerimaan pajak 2021 lampaui target, Wakil Ketua MPR: Momentum mengurangi utang

Lebih lanjut, ia menekankan ada tiga hal yang mesti diperhatikan agar PPKM Darurat berhasil. Pertama, aparatur pemerintah dari pusat hingga daerah harus aktif dalam mengawal kebijakan ini, termasuk aparatur keamanan dan lainnya. Kedua, masyarakat harus memiliki tingkat kesadaran dan kedisiplinan dalam mematuhi kebijakan yang ada.

"Ini penting, disiplin mengunakan masker, cuci tangan, 5 M itu, dan disiplin untuk tidak menerobos aturan. Jangan aturan dibuat tapi dilanggar. Seperti kemarin, pintu masuk Jakarta ternyata banyak yang jebol," imbuhnya.

Faktor ketiga, kata dia, yakni peran para tokoh masyarakat, kiai, stakeholder terkait, termasuk media untuk memberikan keteladanan terkait disiplin protokol kesehatan.

"Tanpa tiga kata kunci itu, kebijakan pemerintah dalam menekan laju Covid-19 tidak ada artinya. Ya kita lihat saja sampai akhir Juli nanti, berhasil apa tidak. Beberapa kebijakan yang lalu faktanya 'kurang berhasil'. Faktanya kasus meningkat. Bahkan rumah sakit over capacity, tenaga medis, obat-obatan kekurangan. Kebijakan PPKM Darurat, semua yang terlibat harus menuju fokus yang sama. Tidak bisa rakyat diminta disiplin tapi tokoh-tokohnya tidak memberikan keteladanan," jelasnya.

Menurutnya, kebijakan PPKM Darurat bukan tanpa risiko. Sebab, kebijakan ini berpotensi mengganggu pergerakan roda perekonomian masyarakat.

"Ini yang harus diantisipasi. Aktivitas perdagangan, niaga, bisnis terhenti, ini juga jadi masalah. Yang lebih kacau lagi kalau PPKM Darurat sudah memberi dampak penurunan ekonomi, tapi tidak berhasil juga dalam menekan laju kasus Covid-19, ini rugi dua kali," tukasnya.

Pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua, lanjut dia, memberikan pelajaran tentang pertahanan masing-masing individu, mulai dari sisi penerapan protokol kesehatan, imunitas tubuh, mental dan lainnya.

"Termasuk tidak punya pekerjaan itu juga menurunkan imunitas. Dua tahun ini masyarakat dihadapkan pada dua masalah besar. Pertama COVID-19 itu sendiri. Kedua dampak ikutannya. Pekerjaan hilang, masa depan suram, ini menurunkan imunitas," jelasnya.

Ia mengajak masyarakat untuk tetap optimistis pandemi ini akan segera berlalu. Kuncinya, pesan Jazilul, masing-masing individu harus menerapkan kedisiplinan diri untuk terhindar dari Covid-19.

***

tags: #wakil ketua mpr ri #ppkm darurat

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI