Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan memberikan sambutan dalam Rakor FKUB se-Soloraya. Foto: Istimewa.

Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan memberikan sambutan dalam Rakor FKUB se-Soloraya. Foto: Istimewa.

Digelar di Boyolali, Rakor FKUB Se-Soloraya Angkat Tema Moderasi Beragama

Kegiatan rutin yang diadakan ini mengangkat tema moderasi beragama bagi tokoh agama dalam rangka menjaga kerukunan intern dan antar agama.

Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:45 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Boyolali - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten se-Soloraya gelar rapat koordinasi (Rakor) di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali pada Rabu (27/10/2021). Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.

Selain itu, sejumlah tokoh turut hadir dalam acara tersebut. Di antaranya yakni Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol. Arm. Ronald Siwabessy, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Boyolali Arif Budi Nuranto, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali Hanif Hanani, perwakilan FKUB Provinsi Jawa Tengah, dan sejumlah tamu undangan peserta Rakor FKUB se-Soloraya.

BERITA TERKAIT:
Disdikbud Boyolali Sosialisasikan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dengan Menggelar Lomba Cerdas Cermat
Digelar di Boyolali, Rakor FKUB Se-Soloraya Angkat Tema Moderasi Beragama

Dalam Sambutannya, Wabup Iwan menerangkan bahwa pada masa sekarang ini kerap terjadi tindakan radikalisme di masyarakat. Dicontohkan olehnya, dengan adanya kejadian pembenturan pandangan agama dengan budaya lokal, ataupun penolakan pendirian suatu rumah ibadah, serta kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi negara yang pasti mengancam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Saya yakin Bapak Ibu sekalian yang hadir di ruangan ini juga sepakat untuk menentang radikalisme.” ujar Wabup Iwan.

Fenomena-fenomena radikalisme tersebut, kata dia, disebabkan karena tidak adanya Moderasi Beragama antar umat beragama dan sesama agama itu sendiri. Moderasi Beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya.

“Agama tidak perlu dimoderasi lagi namun cara seseorang beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, harus senantiasa dimoderasi, karena ia bisa menjadi ekstrem, bahkan berlebih-lebihan.” terangnya.

Lebih lanjut, ia mengajak untuk menjadi orang yang moderat, berdiri ditengah diantara kubu ekstrem, tidak berlebihan dalam beragama dan tidak berlebihan dalam menyepelekan agama. Dimana seseorang tersebut akan lebih mementingkan kemanusiaan disamping kepentingan keagamaan yang sifatnya subyektif. Karena itu, peran strategis FKUB perlu didorong untuk dapat meningkatkan penyebarluasan Moderasi Beragama di kalangan umat, sehingga dapat mencegah konflik dan radikalisme beragama dalam kerangka kerukunan beragama.

“Saya berharap rapat koordinasi ini dapat menghasilkan konsep-konsep jitu dan bijak untuk lebih memberdayakan dan dan menghasilgunakan peran FKUB dalam konteks membumikan Moderasi Beragama di tengah masyarakat.” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Boyolali, Habib Masturi menjelaskan, kegiatan rutin yang diadakan ini mengangkat tema Moderasi Beragama bagi tokoh agama dalam rangka menjaga kerukunan intern dan antar agama. Keberhasilan pembangunan Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali yang dilengkapi dengan lima tempat ibadah membuktikan bahwa toleransi umat beragama di Kabupaten Boyolali sangat tinggi.

“Semangatnya Boyolali, Bupati Boyolali baik yang dulu maupun sekarang diteruskan, dan semangat ini untuk mendekatkan antar umat beragama itu kita laksanakan di sini.” tukasnya.

***

tags: #wakil bupati boyolali #wahyu irawan #forum kerukunan umat beragama #moderasi beragama

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI