Tahun Politik, Edy Minta Ansor Jepara Ikut Bangun Narasi Kedamaian 

GP Ansor tidak boleh jadi silent majority.

Selasa, 21 Maret 2023 | 23:18 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jepara- Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta GP Ansor Kabupaten Jepara untuk ikut membangun narasi kedamaian dan menyebarkan literasi digital ditengah maraknya hoaks. Terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik. Hal ini disampaikan oleh Edy Supriyanta saat membuka Seminar Pemilu Damai yang diselenggarakan oleh GP Ansor Jepara di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Pecangaan, Selasa (21/3/2023).

Menurut Edy, sebagai organisasi yang terlahir dari rahim Nahdhlatul Ulama (NU), GP Ansor mewarisi semangat para ulama dalam menjaga nilai-nilai tradisi keagamaan sekaligus juga menjaga keutuhan kehidupan kebangsaan.

BERITA TERKAIT:
Lepas Kirab Tumpeng Raksasa, Pj Bupati Jepara Dorong Memeden Gadhu Jadi Ikon Budaya
Peringatan Hardiknas, Guru Diminta Hadirkan Proses Belajar Menyenangkan 
163 Guru di Kabupaten Jepara Dikukuhkan Edy Supriyanta Jadi Kepala Sekolah
4.207 ATS di Kabupaten Jepara Berhasil Kembali ke Sekolah dalam Setahun Terakhir
Pj Bupati Jepara Ambil Sumpah dan Serahkan SK Ribuan ASN

"Tahun depan, negara kita akan mempunyai hajat besar berupa pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Terdapat sejumlah potensi kerawanan yang harus diantisipasi, diminimalkan dan dicegah karena dapat mengancam pelaksanaan pemilu damai," kata Edy.

Edy menambahkan, penggunaan isu agama dan politik identitas termasuk di antaranya kampanye di rumah ibadah menjadi bentuk miskinnya ide dan gagasan dari kontestan pemilu yang berdampak pada mundurnya perkembangan demokrasi di Indonesia.

"Politik identitas dilakukan untuk meraih efek electoral namun berpotensi memecah belah serta mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Demikian pula persoalan hoaks, lanjut Edy, yang disebarluaskan secara masif di media sosial. Data we are social digital 2022, 73,7% (204,7 juta jiwa) jumlah populasi Indonesia (277,7 juta jiwa) adalah

pengguna internet, dan 68,9% (191,4 juta jiwa) adalah pengguna medsos aktif.

"Kebohongan yang disebarluaskan secara terus-menurus apalagi jika dibungkus dengan narasi agama akan dipercayai sebagai sebuah kebenaran," imbuhnya.

Akan tetapi dirinya meyakini bahwa dalam tubuh GP Ansor Jepara, terdapat banyak kader intelektual muda yang militan, ideologis, berkarakter, berdedikasi, serta berintegritas tinggi yang memiliki kecakapan dalam mengelola organisasi serta memiliki kapasitas kepemimpinan demi meneruskan cita-cita para pendahulu bangsa.

"Sebagai bagian dari warga nahdhliyyin, GP Ansor tidak boleh menjadi silent majority yang cenderung bersikap diam. Kader Ansor harus bergerak mengisi ruang publik, baik langsung di tengah masyarakat maupun di ruang digital, semata agar ruang tersebut tidak diisi oleh kelompok-kelompok yang ingin memecah belah kedamaian bangsa dan negara Indonesia," pungkas Edy.

***

tags: #pj bupati jepara #gp ansor #edy supriyanta #nahdhatul ulama

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI