Dukung Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, Pj Bupati Jepara Terima Penghargaan dari BNPT

KUASAKATACOM, Jepara- Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meraih penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT). Apresiasi tersebut diberikan atas dukungannya di bidang pencegahan radikalisme dan terorisme. Dimana Kabupaten Jepara menjadi salah satu dari dua kabupaten di Indonesia yang sudah terbentuk Forum Koordinasi Pencegahan terorisme (FKPT).

Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris secara langsung menyerahkan penghargaan ini di Pendapa Kartini Jepara, Senin (19/6/2023) saat sosialisasi bertema Menumbuhkan Nasionalisme di Tengah Pluralisme. Acara yang digagas oleh FKPT Kabupaten Jepara ini menghadirkan 250 peserta lintas sektor.

BERITA TERKAIT:
Pemkab Cilacap dan Polri Resmikan Yayasan Derap Bakti untuk Cegah Radikalisme dan Terorisme 
Polda Jateng Ajak Warga Waspadai Penyebaran Paham Radikal dan Terorisme Jelang Pemilu 2024
Dukung Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, Pj Bupati Jepara Terima Penghargaan dari BNPT
ASN Diminta Berperan Cegah Paham Terorisme dan Radikalisme
Dewan Pers dan BNPT Imbau Awak Media Lebih Bijak dalam Pemberitaan Soal Radikalisme dan Terorisme

Penjabat Bupati Edy Supriyanta  mengungkapkan jika Jepara memiliki potensi kemasukan paham radikalisme karena faktor pariwisata dan adanya perusahaan milik penanam modal asing. Dari dua aspek ini, mencatatkan Jepara menjadi wilayah dengan jumlah WNA tertinggi kedua di Jawa Tengah.

"Terdapat sekitar seribu WNA yang berpotensi menjadi pintu masuknya budaya nonpribumi dalam kehidupan keseharian masyarakat. Selain budaya asing, juga terdapat potensi masuknya paham radikalisme," kata Edy.

Orang nomor satu di kota ukir ini pun mengapresiasi sosialisasi ini. Menurutnya, kegiatan bertemu dengan sejumlah perwakilan masyarakat ini bisa menambah wawasan kebangsaan dalam upaya pencegahan dan penanganan paham radikalisme di Jepara.

"Saya berharap keberdaaan FKPT bisa bersinergi dengan pemerintah daerah melalui program-program yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme ataupun melalui program lainya," jelasnya.

Sementara itu, meskipun Jepara tergolong aman namun perlu diwaspadai adanya kemungkinan gerakan tak terlibat di bawah permukaan. Meliputi perekrutan, pendanaan, dan pelatihan. media sosial, katanya, menjadi faktor penting dalam penyebaran radikalisme di Indonesia.

"Aspek pemicu ini, banyak menyasar generasi yang baru mengenal dunia maya. Karenanya, saya minta agar setiap individu selalu membentengi diri, tidak mudah terprovokasi, dan mewaspadai hal-hal yang mengarah pada tindakan intoleransi," ungkap dia.