Desa di Lereng Merbabu "Disulap" Jadi Kampung Edukasi Enak

Kerjasama dengan AirNav Indonesia sangat membantu karena desa memang membutuhkan dukungan pengembangan wisata edukasi.

Sabtu, 08 Juli 2023 | 07:12 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Boyolali - Dukuh Durensari, Desa Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, yang terletak di lereng Gunung Merbabu dijadikan Kampung Edukasi anak. Pembuatan Kampung Edukasi itu menghabiskan dana sebesar Rp 190 juta dari AirNav Indonesia.

Ada empat lokasi yang menjadi ikon Kampung Edukasi. Yakni, Griya Palerenan dengan desain rumah Joglo khas Jawa Tengah, Griya Kawruh untuk anak belajar tata krama. Kemudian, tempat dolanan tradisional serta museum mini yang memamerkan berbagai alat masak tradisional.

BERITA TERKAIT:
Presiden Salurkan Hewan Kurban di Salah Satu Ponpes Boyolali
Jelang Idul Adha, Disnakkan Boyolali Terjunkan Petugas Pengecekan Hewan Kurban
Dinkes Boyolali Sebut Kasus DBD di Kota Susu Terus Menurun
BLK Boyolali Buka Pelatihan Berbasis Kompetensi, Catat Tanggalnya!
Cegah Penyebaran PMK, Pemkab Boyolali Perketat Pasar Ternak

Kepala Desa Kembangkuning, Puji Yarmanto mengatakan, kerjasama dengan AirNav Indonesia sangat membantu. Karena desa memang membutuhkan dukungan pengembangan wisata edukasi.

“Melalui TJSL ini desa bersama masyarakat setempat membuat Kampung Edukasi. Ini sangat mengedukasi masyarakat. Harapannya untuk pengembangan perekonomian masyarakat di Dusun Durensari," ujarnya dilansir dari laman resmi Pemkab Boyolali, Sabtu (8/7/2023).

Sementara itu, General Manajer AirNav Indonesia Cabang Jogjakarta Zainal Arifin, mengatakan bahwa Desa Kembangkuning merupakan desa binaan AirNav sejak beberapa tahun terakhir ini. Kerjasama TJSL awalnya menyasar pada bantuan budidaya kambing, pembangunan masjid dan penanaman pohon duren dan pohon sengon.

"Pada tahun ini, kita melaksanakan pembangunan Griya Palerenan, Museum mini juga Griya Kawruh. Untuk 2023 ini kami mengalokasikan sekitar Rp 190 juta untuk kegiatan di Desa Kembangkuning ini," katanya.
Dikataknya, pemilihan Desa Kembangkuning sebagai lokasi TJSL lantaran berdekatan dengan kantor cabang di Solo.

“Kami juga kerap menggelar pertemuan-pertemuan dan juga kerap mencari souvenir tradisonal yang ada di sekitar Solo. Jika ada produk lokal untuk cindera mata ataupun makanan snack bisa dikerjasamakan,”ujarnya.

Zainal berharap, TJSL bisa memberikan manfaat, serta menstimulus masyarakat untuk bisa tumbuh dan berkembang. Sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan dan perekonomian masyarakat. Selain itu, TJSL ini bisa memperkenalkan secara luas, bahwa ada objek wisata edukasi pedesaan yang cukup menarik untuk dikunjungi.

"Ada objek wisata yang menjadi destinasi baru. Tidak hanya wilayah-wilayah yang selama ini sudah dikenal. Seperti, liburan ke Bali mahal, ke Jakarta mahal, ternyata ada tempat yang bisa kita datangi dan cukup dekat dengan Boyolali," tukasnya.
 

***

tags: #boyolali #airnav #kampung edukasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI