Sandiaga Uno Sebut Jokowi Batuk Empat Minggu Belum Sembuh, karena Polusi Udara? 

Sandiaga menyampaikan hal ini usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, untuk menerima arahan soal penanganan polusi udara di Jakarta. 

Selasa, 15 Agustus 2023 | 21:10 WIB - Kesehatan
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap bahwa Presiden Jokowi sakit batuk selama empat minggu. Diduga hal ini diakibatkan oleh kualitas udara yang buruk. 

Sandiaga menyampaikan hal ini usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, untuk menerima arahan soal penanganan polusi udara di Jakarta. 

BERITA TERKAIT:
Imbas PDN Diretas, Jokowi Evaluasi Menteri Budi
Jokowi Ultah ke-63, Ngantor seperti Biasa Saja dan Tak Ada Perayaan 
Muncul Wacana Korban Judi Online Dapat Bansos, Jokowi: Nggak Ada 
Presiden RI Dijadwalkan Lakukan Kunjungan Kerja ke Klaten Hari Ini
Salat Ied di Simpanglima Semarang, Presiden Serahkan Kurban Sapi Seberat 1,25 Ton

"Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena Presiden sendiri sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," ujar Sandiaga di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 14 Agustus. 

Sandiaga menyebut pihaknya bakal mencontoh pemerintah Kota Beijing yang berhasil menekan angka polusi udara. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu optimistis angka polusi Jakarta dapat ditekan dengan kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha. 

"Jadi langkah tegas pemerintah untuk secara cepat melakukan pembatasan polusi baik dari aspek transportasi, maupun industri. Ini Tentu harus kita dukung agar juga kesehatan masyarakat semakin baik karena fasilitas transpotasi publik sudah semakin baik," ujar Sandiaga. 

Dalam rapat hari ini, Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada para menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan. Rapat tersebut dipimpin oleh Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Senin, 14 Agustus 2023. 

Dalam pembukaan rapat, Jokowi menjelaskan soal kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Menurut Jokowi, hal ini diakibatkan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir, pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur. 

"Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait. Yang pertama jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik," ujar Jokowi dalam arahannya, Senin. 

Jokowi kemudian meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kepala Negara juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak. 

"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi

Untuk jangka menengah, Jokowi meminta para menterinya konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Ia mencontohkan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.

Terakhir, Jokowi meminta agar ada penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim. Ia meminta agar dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek. Ia juga meminta agar publik diedukasi soal polusi udara tersebut. 

Dari pantauan Tempo, rapat itu dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno

Selain itu juga hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 


 

***

tags: #jokowi #kualitas udara #sandiaga uno #polusi udara #batuk

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI