Riset, Wajib Hukumnya bagi Pengarang

Tirta Nursari selaku ketua Satupena dan juga founder dari Warung Pasinaon menyebut bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk saling menjalin keakraban antar penulis dan pegiat literasi.

Senin, 08 Januari 2024 | 22:59 WIB - Budaya
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Ungaran- Dalam sebuah penulisan ilmiah, sebutlah skripsi atau tesis, riset jelas sangat diperlukan dan harus dilakukan. Tetapi bagaimana dengan penulisan non akademis, seperti pada novel atau puisi yang bersifat fiksi, dan buku-buku non fiksi lain, apakah riset tetap dibutuhkan?

Pertanyaan itu seringkali muncul terutama di kalangan para penulis pemula. Dan Perkumpulan penulis Nasional Indonesia (Satupena) Kabupaten Semarang mencoba menjawab pertanyaan tersebut melalui sebuah diskusi sederhana yang dikemas dalam acara Kopdar dan Diskusi “Seberapa Pentingkah Riset dalam Penulisan Fiksi/Nonfiksi?” dengan menghadirkan jurnalis sekaligus sastrawan Bambang Iss Wirya

BERITA TERKAIT:
Riset, Wajib Hukumnya bagi Pengarang
Sosok Faisal Oddang, Penulis yang Dapat Penghargaan Sastrawan Muda Asia Tenggara
Marga T, Penulis "Karmila" Tutup Usia di Umur 80 Tahun 
Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia, Ini Profil Sang Legenda
Innalillahi, Penulis Novel Lupus Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia

Acara diselenggarakan Minggu, 7 Januari 2024 di Warung Pasinaon ini merupakan kerjasama Satupena dengan Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kab. Semarang dan TBM Warung Pasinaon Bergas Lor, Ungaran, Kab. Semarang.

Peserta yang merupakan para penulis dan pegiat literasi antusias mengikuti acara yang digelar sejak pukul 10.00 WIB. 

Diskusi diawali dengan pembacaan cuplikan cerita dari novel "Rajah" karya Bambang Iss Wirya oleh Tirta Nursari yang sekaligus menjadi moderator acara. 

Tirta, penyair yang juga merupakan ketua Satupena Kab. Semarang sukses membawa peserta untuk menyimak novel yang hampir 70% muatannya merupakan hasil riset dari peristiwa petrus (penembak misterius) pada rezim Suharto.

Rajah memang menjadi pemantik diskusi di siang tersebut. Novel tersebut seolah mematahkan anggapan bahwa riset hanyalah domain bagi kalangan akademisi.

Faktanya, riset pun diperlukan oleh semua penulis, baik fiksi maupun non fiksi. Meski, kata Bambang, riset pada penulisan karya-karya non akademis tidaklah senjelimet yang dilakukan oleh para akademisi.

“Riset seorang pengarang dilakukan dengan caranya sendiri, yaitu dengan mengamati, bertanya sebanyak mungkin, dan kemudian menuliskannya dengan indah dan santun. Tanpa perlu proposal,” ujar novelis yang dua karyanya ‘Nyi Cubluk” dan “Blaster “ meraih penghargaan Prasidhatama katagori novel sastra tahun 2021 dan 2022.

Lebih lanjut dijelaskan oleh penulis buku etnografi “Jangan Panggil Aku Samin”, riset bahkan masih tetap perlu dilakukan oleh penulis cerita fiksi untuk meminimalisasi terjadinya cacat logika, sekaligus membuat karya lebih berisi. Adapun riset pada karya fiksi lebih ditekankan pada personifikasi tokoh dan fakta kejadian.

Tirta Nursari selaku ketua Satupena dan juga founder dari Warung Pasinaon menyebut bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk saling menjalin keakraban antar penulis dan pegiat literasi sekaligus sharing kepenulisan dari praktisi senior di dunia kepenulisan untuk memotivasi para penulis untuk tetap semangat untuk berkarya.

“Kabupaten Semarang ini kan literasinya sedang menggeliat. komunitas literasi mulai tumbuh. Kami yang berada di Satupena berupaya untuk terus berbagi pengalaman dan ilmu dari para senior agar dunia buku di bumi Serasi ini semakin bergairah. Bukan hanya dari sudut penerbitan buku saja, tetapi juga dari segi kualitas,” ujar Tirta.

Selain diskusi, acara kopi darat yang diselenggarakan bertepatan dengan momen tahun baru ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan geguritan oleh Arvello Sugiyarto, Warsit, Ardi Susanti, dan Yusri Yusuf. Memungkasi acara, Tirta kembali hadir dengan sebuah puisi yang ditulis berdasarkan riset di resosialisasi Argorejo yang berjudul “Sunan Kuning Suatu Ketika”.

***

tags: #penulis #bambang iss wirya #komunitas

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI