Perluas Program Merdeka Belajar, Kemenag Gandeng Lembaga Mitra

Rapat ini digelar selain melakukan evaluasi penyelenggaraan MBKM tahun 2023 juga dimaksudkan untuk merancang program MBKM 2024.

Sabtu, 22 Juni 2024 | 12:31 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama terus brupaya melakukan pengembangan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satun langkahya dengan menggandeng sejumlah lembaga mitra, yaitu: Lembaga Studi Independen Bersertifikat, Magang Bersertifikat, Asistensi Mengajar, serta Asisten Peneliti (Research Assistence).

Ketiga lembaga ini diikutkan dalam Rapat Kerja Finalisasi Desain Program MBKM pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Tahun 2024. Acara yang berlangsung di Bogor, 19-21 Juni 2024, ini diikuti Tim Taskforce Program MBKM PTKI yang terdiri para dosen PTKI.

BERITA TERKAIT:
Alhamdulillah, Keluarga Jamaah Haji yang Wafat Tetap Dapat Air Zamzam
Kemenag Ungkap Angka Perkawinan Turun Tiga Terakhir, Dibarengi Tingginya Aduan Judi Online 
Kemenag Pastikan Tidak Ada Jemaah Indonesia yang Tergeletak di Jalanan
Perluas Program Merdeka Belajar, Kemenag Gandeng Lembaga Mitra
Alhamdulillah, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

"Di tahun 2024 ini Program MBKM kita perluas dalam bentuk beberapa program lain. Berbagai lembaga yang akan menjadi mitra kita di tahun ini, seperti Balitbang Kemenag dengan program studi independen, madrasah di daerah 3T dengan program asistensi mengajar, serta BRIN dengan program asisten riset, harus kita rancang dan berjalan di semester gasal ini," terang Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi di Bogor, Rabu (19/6/2024).

Pria yang akrab disapa Ahmad Inung ini menuturkan, filosofi dibalik MBKM adalah mendekatkan dunia perguruan tinggi dengan dunia di luar kampus. Hal tersebut dimaksudkan untuk menepis anggapan bahwa apa yang diajarkan di dalam kampus tidak berguna di dunia kerja.

"Beberapa program tahun ini penting untuk diselenggarakan adalah studi independen, asisten riset, dan magang. Bahkan, magang ini menjadi sangat penting karena mahasiswa akan belajar menghadapi dunia kerja dan industri yang tidak didapatkan di kampus," tutur Prof Inung.

Rapat ini digelar selain melakukan evaluasi penyelenggaraan MBKM tahun 2023, juga dimaksudkan untuk merancang program MBKM 2024. Oleh karena itu, hadir beberapa lembaga mitra menjelaskan program yang ditawarkan dalam program MBKM ini.

Mewakili Badan Litbang Kementerian Agama, Kabag TU Pusdiklat Teknis Balitbang Kemenag Muhtadin menjelaskan bahwa program Diklat MOOC dapat dijadikan sebagai salah satu aktivitas dalam Studi Independen Bersertifikat bagi mahasiswa PTKI.

"Seluruh mata pelatihan di MOOC dapat dijadikan pilihan program MBKM bagi mahasiswa," terang Muhtadin.

Direktur Manajemen Talenta BRIN Arthur juga mempresentasikan program research assistance (RA) menjadi salah satu kegiatan MBKM dalam bentuk Asisten Peneliti di BRIN. "Pada semester gasal ini kita siap menerima mahasiswa MBKM dari PTKI, selama mahasiswa tersebut lolos seleksi dari BRIB," terang Arthur.

Kegiatan ini juga menghadirkan Ketua Fordetak PTKIN Sri Sumarni dan Wakil Ketua Forum Dekan Syariah dan Hukum PTKIN Maksum sebagai user program MBK, serta Ketua Forum Dekan Sri Hartini sebagai Ketua Tim Taskforce MBKM. Acara ini menghasilkan rumusan Program MBKM PTKI 2024. Ada sebanyak 8 bentuk program yang akan dilaksanakan, dan pada Tahun Akademik 2024/2025 ini akan ada 2 angkatan (batch) berdasarkan semester yang ada.

***

tags: #kemenag #merdeka belajar #kampus merdeka

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI