Soal Layanan Haji, Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang dengan Indonesia

Kerajaan Saudi mendorong agar semua misi haji bisa mempersiapkan lebih dini.

Senin, 01 Juli 2024 | 15:48 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka peluang kontrak jangka panjang tiga tahun dengan Indonesia. Kontrak tersebut terkait penyediaan layanan dalam penyelenggaraan ibadah haji bagi jamaah Indonesia.

"Salah satu yang muncul dalam surat yang disampaikan kepada Menteri Agama Republik Indonesia dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi adalah mengenai kontrak tiga tahun, khususnya di Masya’ir," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dikutip, Senin.

BERITA TERKAIT:
Soal Layanan Haji, Arab Saudi Buka Peluang Kontrak Jangka Panjang dengan Indonesia
Ibadah Haji 1445 H Berjalan Lancar, Menag Apresiasi Kerajaan Arab Saudi
Kemenkes Arab Saudi Umumkan 1.301 Orang Wafat, 83% Jemaah Haji Tidak Resmi
Saat Pulang ke Tanah Air Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam di Koper Bagasi
Bus Shalawat Berhenti Beroperasi, PPIH Imbau Jemaah Haji Salat Jumat di Pemondokan

Pernyataan tersebut disampaikan Hilman saat pertemuan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Masyath di kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Makkah.

Hilman melihat Kerajaan Saudi mendorong agar semua misi haji, termasuk Indonesia, bisa mempersiapkan lebih dini penyelenggaraan ibadah haji tahun depan.

Selain itu, proses kontrak layanannya juga dilakukan dalam jangka panjang. Sehingga, persiapan-persiapan fasilitas bisa dilakukan dalam kontrak tiga tahun. Sebelumnya, kontrak dilakukan hanya dalam satu musim haji saja.

Menurutnya, dengan kontrak jangka panjang, maka waktunya menjadi lebih cukup untuk mempersiapkan layanan secara lebih baik, ada kepastian penggunaan dan kepastian kerja sama.

"Kita diskusikan juga mengenai tempat, terkait kesediaan dan kepastian tempat pada saat Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina), serta skenario-skenario baru yang bisa dijalankan, dikembangkan, dan diperkuat oleh misi haji, termasuk Indonesia," kata dia.

Selain soal kontrak jangka panjang, kedua pihak mendiskusikan beberapa regulasi yang telah dijalankan serta perubahan regulasi tentang haji.

"Dari hasil diskusi, nampaknya akan ada beberapa perkembangan yang saat ini mereka masih rumuskan untuk penyelenggaraan haji yang akan datang, baik reguler maupun haji khusus. Ini akan terus kita update ke depan," kata dia.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, kata Hilman, menyampaikan apresiasi kepada misi haji Indonesia atas suksesnya pelaksanaan murur saat puncak haji di Armuzna.

Ke depan, PPIH akan merumuskan skenario-skenario baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamaan bagi jamaah dalam menjalani ibadah. Misalnya, tanazul yang terorganisir dengan baik dan lebih siap

"Mudah-mudahan apa yang disampaikan Wamenhaj tentang kesiapan tempat selama di Arafah dan Mina bisa menjadi landasan bagi kita untuk menetapkan kemungkinan pemetaan kuota bagi jamaah haji Indonesia di masa mendatang," kata dia.

***

tags: #arab saudi #indonesia #kerjasama #petugas penyelenggara ibadah haji

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI