Sejumlah Pemuda di Solo Tolak Aksi Terorisme. Foto: Istimewa.

Sejumlah Pemuda di Solo Tolak Aksi Terorisme. Foto: Istimewa.

Organisasi Kepemudaan di Solo Tolak Aksi Terorisme

Pemilihan bunga mawar memiliki pesan untuk pengguna jalan di Kota Solo cinta terhadap perdamaian.

Minggu, 04 April 2021 | 10:44 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Solo - Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia digemparkan dengan adanya sejumlah aksi teroris di sejumlah termpat di negeri ini. Aksi tersebut pun mendapat banyak kecaman dari berbagai kalangan, salah satunya oleh  pemuda di Kota Solo.

Sejumlah pemuda di Kota Solo yang berasal dari berbagai organisasi seperti PMII, Ansor, Banser, GMNI, IPNU hingga IPPNU yang tergabung dalam organisasi kepemudaan (OKP) menolak aksi radikalisme dan terorisme.

BERITA TERKAIT:
Napiter di Lapas Brebes Jalani Pembebasan Bersyarat
Densus 88 Tegaskan Selalu Pantau Pergerakan Teroris
Ditjenpas-BNPT Identifikasi Kondisi Napi Teroris di Lapas Semarang
Nana Sudjana: Terorisme Masih Menjadi Persoalan Serius
Pemkab Cilacap dan Polri Resmikan Yayasan Derap Bakti untuk Cegah Radikalisme dan Terorisme 

Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan membagi bunga mawar dan membawa poster di perempatan Ngarsopuro, Jalan Diponegoro, Kecamatan Banjarsari, Sabtu (3/4/2021).

Muhammad Wahid Nur Faiz selaku Korlap Aksi, menyayangkan penyerang di Mabes Polri diusia muda sudah jadi korban radikalisme. "Semua harus bisa menanggulangi radikalisme," ungkapnya.

Selain itu, ia menerangkan bahwa aksi membagi bunga jadi simbol respon perdamaian akan kejadian teror bom di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri.

"Kita bersepakat, Solo yang hari ini jadi barometer Indonesia. Harus bisa menjadi inisiator toleransi dan anti radikalisme," sambungnya.

Faiz menambahkan, pemilihan bunga mawar memberi pesan kepada pengguna jalan di Kota Solo agar cinta terhadap perdamaian dan berani melawan radikalisme.

***

tags: #terorisme #teroris #solo #pemuda

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI