Mbak Ita Sebut Penanganan Banjir di Kali Babon Jadi PR Utama, Kok Bisa?

Kota Semarang masih ada satu PR yaitu masalah di kali Babon.

Rabu, 08 Maret 2023 | 09:00 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Upaya percepatan penanganan banjir di ibukota Jateng terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Salah satu yang menjadi fokus adalah Kali Babon

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) mengatakan Kali Babon menjadi pekerjaan rumah (PR) utama Pemkot Semarang dalam penanganan banjir. Dirinya pun menginginkan adanya pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan di sekitaran Kali Babon.

BERITA TERKAIT:
Pemkot Semarang Libatkan PKK Kampanyekan Gerakan "Kembali ke Meja Makan"
PPDB Kota Semarang 2024, Mbak Ita: Tidak Ada Titip-Menitip
Antisipasi Kenakalan Remaja, Mbak Ita Minta Semua Pihak Tanamkan Nilai-nilai Pancasila pada Anak
Mbak Ita Dorong Anak Muda Menjadi Agen Ketahanan Pangan
Mbak Ita Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilwalkot: Saya Serius Majukan Semarang  

“Kota Semarang masih ada satu PR, yaitu masalah di Kali Babon. Kami tadi sudah menyampaikan untuk dikelola hulu daerah aliran sungai (DAS)-nya, tadi masterplan-nya lebih ke pengelolaan DAS Sungai Serayu. Tapi sebenarnya kondisinya sama seperti DAS di Kabupaten Semarang. Sehingga harapannya adanya pengelolaan yang ada di atas, ditambah pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan nanti bencana banjir itu terhindar di Kota Semarang,” kata Mbak Ita, di Semarang, Selasa (7/3/2023).

Dirinya kembali menyampaikan mengenai permasalahan Kali Babon ini bersumber dari hulu. Ditambah lagi, kurangnya embung atau waduk untuk menahan air dari Sungai Mluweh menuju Kali Pengkol membuat masalah banjir sulit teratasi. 

“Permasalahannya ada di hulu, dan di hulu itu memang harus ditata. Memang ada satu waduk atau embung di Jratun, tapi itu masih kurang. Saya tadi mohon kalau bisa ada lagi bendung di dekat Sungai Mluweh. Karena Sungai Mluweh ini kan yang turun ke Kali Pengkol, Dinar,” imbuhnya.

“Tapi memang tahun 2023 belum bisa, diharapkan tahun 2024. Tapi sambil menunggu pembangunan DAS-nya di atas, diharapkan kita bisa mulai mengelola, karena yang penting ini kan mengelola lingkungan, tidak hanya infrastrukturnya. Kami akan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan di ujung perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kota Semarang,” sambung dia.

Sedangkan mengenai permasalahan banjir di Kota Lama, dirinya optimis dapat meminimalisir banjir di kawasan Kota Lama karena tahun ini akan ketambahan pompa dari Kementrian PUPR. 

“Kalau Kota Lama, dari hasil evaluasi memang kurang pompa, harusnya ada 4 pompa. Tapi masih 3. Dan tahun ini akan dipenuhi. Jadi ada beberapa yang dibantu oleh Kementrian PUPR. Sebenarnya sudah ada pompa di Kota Lama, tapi kapasitasnya memang masih kurang. Dengan tambahan pompa itu, semoga dapat meminimalisir banjir,” tambah dia

***

tags: #mbak ita #kali babon #kota lama

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI