Pra Rekonstruksi Pembunuhan Driver Taksi di Semarang, Ada 25 Adegan Pelaku Habisi Korban

KUASAKATACOM, Semarang -  Polisi menggelar pra rekonstruksi atau pra reka ulang kasus pembunuhan driver Taksi Online Fauzy Aribammar (27) yang tewas dibunuh penumpangnya, di Jalan Mugas Dalam Raya Rt 4 RW 1, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Dalam pra rekonstruksi ini, tersangka Baghastian Wahyu Kisara (27) memperagakan 25 adegan mulai dari pelaku dan korban tiba di lokasi atau di TKP hingga pelaku kabur sampai ada saksi di lokasi. 

BERITA TERKAIT:
Rekonstruksi Santri Tewas di Kediri, Keluarga Ingin Tak Ada yang Ditutupi 
Tamara Tyasmara Hadiri Rekonstruksi Kasus Kematian Anaknya
Gelar Reka Adegan, Polisi Hadirkan Ibu Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok
Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Tusuk Korban 30 Kali
Pra Rekonstruksi Pembunuhan Driver Taksi di Semarang, Ada 25 Adegan Pelaku Habisi Korban

Kesadisan pelaku dimulai saat pelaku menodongkan pisau ke leher dari arah belakang. Pelaku duduk di kursi belakang tepat di belakang pengemudi. Korban sempat melawan dan meninju pelaku, pelaku kemudian menghujamkan ke arah dada kanan korban 2 kali dan dada kiri 1 kali. 

Keluarga korban dan warga sekitar pun menyaksikan pra rekonstruksi ini. 

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan,
ada 25 adegan yang diperagakan daa rekonstruksi ini. 

"Adegan ini sebagai
pembuktian pada rekonstruksi yang akan dilakukan dengan pihak kejaksaan. Sudah dicocokkan kesesuaian keterangan  tersangka dan sanksi dan bukti dukung CCTV," ujar Donny di lokasi, Kamis (27/7).

Ia menjelaskan, korban tewas akibat tusukan di dada kiri karena mengenai jantung. Korban juga sempat melawan sehingga ada bercakan darah di pintu mobil.

"Dari visum autopsi ditemukan empat luka tsusuk leher kanan, dua dada kanan dan satu di dada kiri. Yang menyebabkan kematian tusukan dada kiri yang kena jantung. Korban sempat melawan. Makanya luka di leher itu darahnya muncrat ke pintu satunya (kiri), karena sempat membalikkan badan," jelas dia.

Sementara itu, Sulistyowati ibu mertua korban menangis histeris. Dia berharap pelaku dihukum setimpal.

"Nyawa dibalasa nyawa," tegas dia.