Turunkan Angka Stunting, Pemkab Banjarnegara Adakan Program Bapak Ibu Asuh

Program Bapak Ibu asuh dapat direplikasi oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kecamatan dan Desa.

Kamis, 19 Oktober 2023 | 07:41 WIB - Kesehatan
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Banjarnegara- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus melakukan intervensi dalam pencegahan stunting dan peningkatan gizi balita. Salah satu intervensi tersebut melalui program Bapak Ibu Asuh Stunting.

Program tersebut berupaya menghimpun dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita.

BERITA TERKAIT:
Bank Jateng Fasilitasi Penyerahan SK Pensiun di Banjarnegara
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Banjarnegara Adakan Program Bapak Ibu Asuh
Bupati Banjarnegara Tambal Jalan Berlubang

Bertempat di Gedung Serba Guna Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu. Rabu (18/10/2023), Pj. Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, SH menyerahkan bantuan dana Bapak Ibu Asuh Stunting secara simbolis kepada Kepala Desa Sigeblog dan Kepala Desa Sipedang Kecamatan Banjarmangu.

Tri Harso dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ibu Asuh yang telah bersedia berbagi untuk ikut meningkatkan status gizi balita di Banjarnegara. “Pemberian Makanan Tambahan membutuhkan sumber daya dan sumber dana sehingga perlu dilakukan secara gotong royong antara masyarakat dan pemerintah daerah,” ucapnya.

Dana yang diterimakan sejumlah Rp27 juta untuk 15 anak di Desa Sigeblog dan Rp9 juta untuk 5 anak Desa Sipedang yang digunakan untuk 90 hari PMT. “PMT selama 90 hari ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan balita, meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit serta menjadi contoh pemenuhan menu bergizi bagi balita dan keluarga,” harapnya.

Ia menambahkan ketelatenan dan kerja sama keluarga sangat dibutuhkan untuk memastikan makanan tambahan tersebut dikonsumsi dan dihabiskan setiap hari oleh anak. “Sehingga anak-anak akan menjadi tumbuh sehat dan dapat berkontribusi bagi daerah, bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Lucia Tri Harso, selaku Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banjarnegara menyerahkan PMT berbahan pangan lokal kepada para penerima manfaat.

Lucia Tri Harso mengungkapkan PMT berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi dan pencegahan stunting pada Balita namun perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku. “Misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga,” terangnya

Indonesia, sambungnya merupakan negara terbesar ketiga di dunia dalam keragaman hayati, sehingga PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. “Pemanfaatan pangan lokal sangat terbuka luas termasuk untuk penyediaan pangan keluarga, termasuk untuk perbaikan gizi balita,” ujarnya.

Ia berharap Program Bapak Ibu asuh dapat direplikasi oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kecamatan dan Desa dengan sasaran tidak hanya kepada Baduta (bawah dua tahun) tapi juga ibu hamil.

Selain itu, lanjutnya, Pemanfaatan pangan lokal, Ibu dengan baduta rutin ke Posyandu, dan mengingatkan untuk kader dan petugas kesehatan Puskesmas untuk senantiasa memantau pertumbuhan dan perkembangan baduta secara rutin dan memastikan PMT di konsumsi oleh sasaran.
 

***

tags: #pemerintah kabupaten banjarnegara #pencegahan stunting #bapak ibu asuh stunting #gizi balita

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI